Kompas TV internasional kompas dunia

Viral Video Perempuan Memohon Ampun Saat Dihukum Cambuk Taliban di Afghanistan

Kompas.tv - 28 April 2021, 14:35 WIB
viral-video-perempuan-memohon-ampun-saat-dihukum-cambuk-taliban-di-afghanistan
Tangkapan layar dari video yang memperlihatkan seorang perempuan tengah menerima hukuman 40 cambukan oleh algojo Taliban di Afghanistan. (Sumber: Facebook /Les Observateurs)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Iman Firdaus

KABUL, KOMPAS.TV – Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan Afghanistan dicambuk sebanyak 40 kali cambukan oleh Taliban, viral. Viralnya video itu terjadi di tengah rencana penarikan pulang pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.

Video yang beredar itu memperlihatkan seorang perempuan tengah menerima cambukan dari dua orang lelaki selama sekitar 80 detik.

Kerumunan warga tampak menonton hukuman brutal terhadap perempuan yang dituding telah melakukan pembicaraan tak pantas melalui telepon dengan seorang lelaki itu.

Sebelum hukum cambuk dilakukan, seorang lelaki berjenggot putih tampak berjalan memimpin di depan sang perempuan yang mengenakan burqa ke tengah lingkaran.

Para penonton yang terdiri dari kaum lelaki setempat tampak berkerumun membentuk lingkaran demi menyaksikan hukuman cambuk itu berlangsung.

Si lelaki berjanggut putih, yang merupakan salah satu tetua, tampaknya berfungsi sebagai ‘hakim’ Taliban. Seorang lelaki lain kemudian mencambuk si perempuan.

Baca Juga: Seorang Anak Perempuan 9 Tahun Tewas Dicambuk Dalam Ritual Mengusir Mahluk Halus

Setelah beberapa kali cambukan, lelaki lain bergantian mengambil alih cambukan. Sang perempuan yang berlutut selagi dicambuk, terdengar berteriak kesakitan sambil memohon ampun. “Saya bertobat, ini salah saya… Saya mengacau.”

Sang perempuan muda dituding telah melakukan hubungan tak pantas lantaran ia berbicara dengan seorang lelaki muda di telepon. Si lelaki muda juga ditangkap dan tengah dikurung di penjara Taliban.

Pengadilan ala Taliban ini berlangsung tiga kali dalam seminggu, yakni pada setiap Rabu, Kamis dan Jumat di distrik Obe.

Pengadilan Taliban menangani berbagai keluhan dan aduan dari warga. Sistem ini tampaknya berlaku di semua wilayah di Afghanistan.

Baca Juga: Dicambuk 100 Kali karena Zina, Pria di Aceh Ambruk pada Cambukan ke-74

Mengutip France24, video tersebut direkam di Haftgola di dekat Herat di distrik Obe, Afghanistan dan diunggah ke Facebook pada 13 April 2021. Video itu disebut diperkirakan diambil pada akhir 2020 dan segera memicu reaksi kemarahan internasional saat diunggah pada 13 April lalu.

Pada tahun 2015 juga beredar sebuah video di media sosial yang mempertontokan seorang perempuan bernama Rokhshana tengah menerima hukuman rajam, yakni dilempari dengan batu, sebuah hukuman dari pengadilan Taliban.

Pada September 2015, pengadilan Taliban di Provisi Sarpol merajam sepasang lelaki dan perempuan yang dituduh telah berzina. Pada sekitar waktu yang sama, sepasang lelaki dan perempuan juga ditembak mati dengan tuduhan serupa di Ghor.

Baca Juga: Amerika Serikat Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan, Taliban Merasa Telah Menang

Viralnya video rekaman tersebut menggarisbawahi kekuatan Taliban di Afghanistan, kendati AS telah melakukan intervensi militer selama dua dekade dan kucuran triliunan dolar demi meningkatkan kehidupan di negara yang compang-camping akibat deraan perang berkepanjangan itu.  

Pada awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencananya untuk menarik 2.500 tentara AS yang tersisa di Afghanistan pada 11 September, bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan 9/11.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x