Kompas TV nasional politik

Poros Politik Islam, Berkaca Pada Pemilu 1955, 1999 dan Harapan 2024

Kompas.tv - 22 April 2021, 05:00 WIB
poros-politik-islam-berkaca-pada-pemilu-1955-1999-dan-harapan-2024
Lambang Partai Politik Islam  (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Harapan pada kekuatan partai Islam mampu mendominasi peta politik di Indonesia, tidak pernah pudar.

Naiknya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai presiden ke-4 yang digagas Amien Rais dari Partai Amanat Nasional (PAN) banyak dijadikan rujukan untuk saat ini. Kala itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Pembangunan  (PPP) ikut bergabung dalam barisan yang disebut "poros tengah" itu.

Bahkan ada juga yang merujuk pada pemilu 1955. Ahli politik Indonesia dari Australia Herbert Feith pernah menulis buku yang diambil dari hasil penelitiannya, Pemilihan Umum 1955 di Indonesia, yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) tahun 1999. Buku ini terbit seiring dengan akan dilangsungkannya Pemilu pertama pasca reformasi, 1999.

Baca Juga: Ditanya Soal Poros Islam Pada Pilpres 2024, Ini Jawaban PKS

Pemilu 1955, seperti dicantumkan dalam buku tersebut, dimenangi oleh PNI (Partai Nasionalis Indonesia) pada urutan pertama dengan perolehan suara lebih dari 9 juta suara.

Posisi kedua diraih oleh Masyumi dengan lebih dari 7 juta suara dan ketiga diraih oleh Nahdlatul Ulama dengan perolehan lebih dari 6 juta. 

Namun ketika itu politik aliran masih kuat mewarnai dinamika sosial politik masyarakat. Feith menjelaskan, "Masyumi dan NU berupaya membangun organisasinya di atas bahu pemuka agama di desa, kiai atau guru ngaji kalau ada, haji kalau ada, pengurus masji kalau ada, atau pejabat agama pada dewan desa," tulis Feith.

Menurut Feith, karena pemuka agama di satu desa sama-sama mengakui wewenang kiai dan ulama, maka jarang ada persaingan antara Masyumi dan NU. 

Dari dua peristiwa itulah banyak politikus partai Islam yang ingin mengulang masa kejayaan itu. Dan saat ini, usaha itu kembali dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP. 

Kedua  petinggi partai mengadakan pertemuan pada Rabu 14 April 2021 lalu. Menurut 
Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi, meski penyelenggaraan Pilpres 2024 masih lama namun penjajakan untuk membentuk poros partai Islam di Pilpres 2024 masih terbuka.

Baca Juga: PKB Sambut Gagasan Poros Islam 2024, Asal Jangan Sekadar Wacana



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x