Kompas TV nasional berita utama

Kepala BNPB: 105 Warga Terdampak Bencana di NTT Masih Hilang

Kompas.tv - 6 April 2021, 13:10 WIB
kepala-bnpb-105-warga-terdampak-bencana-di-ntt-masih-hilang
Tangkapan layar video Kepala BNPB Doni Monardo saat mengunjungi salah satu rumah yang ambruk karena gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (Sumber: Twitter @BNPB_Indonesia)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

LEMBATA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, ada 11 daerah di wilayah NTT dan Kabupaten Bima di NTB yang terdampak siklon tropis seroja. Hingga saat ini, Doni Monardo mengatakan data-data korban masih belum bisa dipastikan.

“Untuk data-data korban sejauh ini masih fluktuatif, ini data yang dihimpun dari pemerintah daerah, dari kabupaten kota dan provinsi, dan juga dari TNI dan polri,” kata Doni Monardo pada Selasa (6/4/2021).

“Sehingga kalau kita lihat data di sini kemungkinan akan ada perubahan di setiap waktu kemudian untuk sementara korban jiwa yang meninggal itu sekitar 81 orang tapi mohon maaf data ini mungkin akan berubah setiap jam,” tambah Doni.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Proses Evakuasi Korban Bencana di NTT dan NTB Dipercepat

Doni menuturkan ada 105 orang yang masih dalam pencarian akibat bencana di NTT. Korban yang belum ditemukan, sambung Doni, berada di wilayah paling parah terdampak.

“Yang masih dalam pencarian itu sekitar 105 orang,” ujarnya.

Selain itu, Doni menyampaikan BNPB saat ini sudah menyiapkan 2 unit helikopter di Kupang dan 2 unit lagi akan menyusul. Doni mengatakan, helikopter- helikopter tersebut akan digunakan di Lembata, Larantuka, dan Adonara.

Baca Juga: Bahas Penanganan Bencana di NTT dan NTB, Ini Pernyataan Lengkap Jokowi

“Nanti juga mobilisasi logistik dari Kupang ke Malaka, termasuk ke Alor. Termasuk BNPB akan menyiagakan satu pesawat kargo di Kupang yang bisa membantu distribusi logistik baik ke  Alor, Lembata kawasan lainnya yang membutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, Doni menuturkan hingga saat ini fasilitas kesehatan di hampir semua tempat tersedia, walaupun tenaga dokter masih terbatas. Terkait hal ini, Doni mengatakan Kemenkes sudah koordinasi untuk mendatangkan dokter dari beberapa provinsi.

“Dari Sulawesi Selatan dan daerah timur dan adapun obat-obatan masih terpenuhi, kecuali alat-alat untuk merawat pasien patah tulang, ini yang masih kurang, dan kami sudah berkoordinasi untuk segera datangkan dari Jakarta dan dari Surabaya serta dari Makassar,” jelasnya.

Baca Juga: Dampak Siklon Tropis Seroja, 8.424 Warga NTT Mengungsi

Doni lebih lanjut menuturkan khusus untuk pengungsi, pihaknya memberikan bantuan dana siap pakai untuk menyewa rumah. Hal ini dilakukan sementara, selama pemerintah daerah mengajukan usulan kepada BNPB.

“Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak terjadinya kerumunan di tempat-tempat pengungsian,” ujarnya.

Selain itu, kata Doni, BNPB bersama Kemenkes juga menyalurkan alat rapid test antigen ke seluruh daerah terdampak bencana di NTT.

“Agar bisa melakukan skrining bagi warga termasuk rombongan rombongan yang datang dari luar dari jajaran TNI polri dan juga para relawan,” katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x