Kompas TV nasional peristiwa

Bibit Siklon Tropis 99S Sebabkan Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang di NTT

Kompas.tv - 5 April 2021, 08:43 WIB
bibit-siklon-tropis-99s-sebabkan-cuaca-ekstrem-dan-banjir-bandang-di-ntt
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (04/04/2021). (Sumber: BBC Indonesia)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir bandang di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) disebabkan akibat bibit siklon tropis 99S yang berada di perairan kepulauan Rote, NTT. 

Siklon tropis 99S ini dijuluki "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta. 
Intensitasnya diperkirakan masih akan terus menguat hingga Senin (5/4/2021). Hingga malam tadi, Minggu  (4/4/2021), hujan deras dan angin kencang masih menerjang wilayah NTT. 

"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat resikonya," kata Kepala BMKG Dwikoritas Karnawati pada konferensi pers daring Minggu (4/4/2021). 

Baca Juga: Dua Bibit Siklon Tropis, Masyarakat Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Per tanggal 4 April 2021 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kep. Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3 LS, 123.5BT, sekitar 24 km dari sebelah barat daya Kupang. 

Arah pergerakan sistem menuju timur hingga timur laur dengan kecepatan 3 knots atau 6km/jam, bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 30 knots atau 55km/jam dengan tekanan pusat sistem mencapai 996hPa.

Pusaran anginnya disebut mencapai 85km/jam sehingga sangat diwaspadai. 

Untuk prediksi hingga 24 jam ke depan, posisi sistem diprediksikan akan berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.3LS, 120.0BT (sekitar 185 km sebelah selatan barat daya Waingapu) bergerak ke arah Barat barat Daya dengan kecepatan 9 knots (10km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Keberadaan bibit siklon tropis 99S menimbulkan cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat, gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah di seluruh tanah air. 

BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Mengenali cuaca dan potensi bencana di sekitar lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu upaya mitigasi.

Baca Juga: Tiga Kecamatan Terdampak Banjir Bandang di NTT, 41 Warga Meninggal Dunia, 27 Warga Hilang



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x