Kompas TV internasional kompas dunia

Petugas Pemadam Kebakaran Mengaku Dihalangi Polisi saat Ingin Memeriksa George Floyd

Kompas.tv - 2 April 2021, 08:08 WIB
petugas-pemadam-kebakaran-mengaku-dihalangi-polisi-saat-ingin-memeriksa-george-floyd
Pemadam kebakaran Minneapolis, Genevieve Hansen mengungkapkan dirinya dihalangi polisi saat akan menolong George Floyd. (Sumber: Court TV)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

MINNEAPOLIS, KOMPAS.TV - Seorang petugas pemadam kebakaran memberikan pengakuan di persidangan yang mengadili Derek Chauvin atas pembunuhan George Floyd,  seorang pria kulit hitam di Minneapolis, yang tewas di tangan polisi. 


Petugas pemadam kebakaran Minneapolis bernama Genevieve Hansen mengungkapkan dirinya dihalangi polisi saat ingin memeriksa Floyd.

Hansen tengah tak bertugas saat kejadian tersebut. Setelah melihat lampu sirene polisi, dan berpikir kemungkinan ada kebakaran.

Baca Juga: Kehilangan Rp120 Juta di Bursa Saham, Pekerja Pabrik Bunuh Diri dengan Lompat ke Tungku Api Raksasa

Namun, saat mendekati lokasi kejadian ia melihat ada seorang wanita yang menjerit dan  mengatakan mereka telah membunuhnya.

“Saya khawatir melihat orang yang diborgol dan tak bergerak dengan petugas berada di atasnya, dan kerumunan semakin kacau,” tutur perempuan berusia 27 tahun itu di pengadilan, Rabu (31/3/2021) seperti dikutip dari BBC.

Hansen mengungkapkan dia mengatakan kepada petugas polisi untuk memeriksa nadi dari Floyd dan melakukan pertolongan darurat.

Baca Juga: Dilarang Berhubungan Intim, Pria Ini Bakar Mobil Kakak Pacarnya

“Mereka mengatakan jika saya pemadam kebakaran Minneapolis, maka seharusnya tahu untuk tak terlibat,”katanya.

Saat pengacara  bertanya kepadanya apakah kerumunan tersebut marah atau kesal, ia pun mengatakan apa yang dilihatnya.

“Saya tak tahu apakah Anda pernah melihat seseorang terbunuh, tapi hal itu sangat disesalkan,” tambahnya.

Baca Juga: Cegah Nur Sajat Transgender yang Muncul di Masjidil Haram Kabur dari Malaysia, Polisi Sebar Fotonya

Derek Chauvin merupakan polisi yang menahan kakinya di leher Floyd, setelah menangkapnya pada Mei 2020.

Saat itu, Floyd dituduh telah membeli rokok dengan uang palsu. Floyd kala itu sempat berteriak bahwa dirinya tak bisa bernapas dan kemudian dinyatakan tewas.

Chauvin sendiri membantah dirinya telah melakukan pembunuhan dan menghilangkan nyawa seseorang.  

Kasus kematian Floyd tahun lalu telah membangkitkan krisis berupa aksi unjuk rasa di ratusan kota AS. Publik marah setelah video viral, yang memperlihatkan momen ketika leher Floyd ditindih oleh Chauvin selama hampir sembilan menit.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x