Kompas TV nasional berita utama

Insiden Teror di Mabes Polri, Jokowi Minta Warga Bersatu Lawan Terorisme

Kompas.tv - 1 April 2021, 14:32 WIB
insiden-teror-di-mabes-polri-jokowi-minta-warga-bersatu-lawan-terorisme
Presiden Jokowi saat peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/3/2021) (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait insiden teror di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Ia meminta seluruh masyarakat terus menjaga persatuan untuk melawan aksi terorisme yang terjadi di Tanah Air. 

"Kita semuanya bersatu melawan terorisme," ungkap Jokowi yang dikutip dari Kompas.com. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta masyarakat tetap tenang dan selalu waspada.

"Terkait dengan terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi juga waspada," imbuhnya. 

Baca Juga: Pasca Penyerangan Mabes Polri, Polda Lampung Perketat Penjagaan

Lebih lanjut, Pesiden RI ini menegaskan tidak ada tempat bagi teroris yang beraksi di Tanah Air.

Ia mengaku telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meningkatkan kewaspadaan.

Teror muncul setelah seorang perempuan yang membawa airgun menembaki petugas polisi di Mabes Polri pada Rabu (31/04/2021) kemarin.  

Menurut Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serangan dilakukan oleh seorang perempuan berinisial ZA.

"ZA ini mantan mahasiswa di salah satu kampus, drop out di semester lima," kata Kapolri yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Aksi Penembakan di Mabes Polri Oleh Terduga Teroris Zakiah Aini

Dalam pernyataannya, Sigit mengungkapkan ZA melakukan aksinya seorang diri dan terpengaruh dengan ideologi ISIS.

"Dari hasil profiling pada yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku, lone wolf, yang berideologi radikal ISIS," kata Sigit.

"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS," ujarnya.

Sigit menambahkan dalam psotingan ZA juga terdapat tulisan mengenai perjuangan jihad.

Diketahui, dalam aksi terornya, ZA sempat menyerang polisi dengan melepaskan enam kali tembakan.

Kendati demikian ZA tewas di tempat setelah polisi berhasil melumpuhkannya dengan tembakan jarak jauh.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x