Kompas TV nasional update corona

Pakar Farmakologi UGM: Avifavir Obat Covid-19 Bukan Obat Baru

Kompas.tv - 29 Maret 2021, 14:01 WIB
pakar-farmakologi-ugm-avifavir-obat-covid-19-bukan-obat-baru
Ilustrasi penggunaan avifavir hanya untuk pasian Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat sesuai panduan terapi (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Zullis Ikawati, memberikan penjelasan seputar avifavir yang digadang-gadang sebagai obat Covid-19. Seperti yang diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap produk obat avifavir untuk Covid-19. 

Ia menuturkan avifavir merupakan obat Covid-19 buatan Rusia yang berbasis favipiravir. Favipiravir merupakan obat anti virus untuk mencegah influenza atau antiinfluenza yang telah dikembangkan Jepang sejak 2004. 

Selama pandemi Covid-19, obat tersebut telah dipakai dalam panduan terapi Covid-19 di Indonesia. Avifavir merupakan drug repurposing yakni menggunakan obat yang sudah beredar untuk indikasi baru dalam hal ini terapi Covid-19. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi RNA virus yang berefek menghambat replikasi virus.

Baca Juga: BPOM Resmi Terbitkan Izin Penggunaan Avifavir, Obat Covid-19 Buatan Rusia

"Avifavir ini bukan obat baru, sebelumnya sudah ada favipiravir yang dikembangkan Jepang sebagai obat antiinfluenza, tetapi masa patennya sudah habis," ujarnya, Senin (29/3/2021).

Setelah masa paten habis, banyak industri farmasi di beberapa negara dunia seperti India, China, serta Rusia memproduksi dengan merek yang berbeda dan digunakan untuk Covid-19 dan sudah mendapatkan EUA di beberapa negara.

Meskipun demikian, ia menegaskan penggunaan avifavir hanya untuk pasian Covid-19 dengan gejala sedang sampai berat sesuai panduan terapi. Selain itu pemberian avifavir juga harus berdasarkan dengan resep dokter. 

Baca Juga: Unair Klaim Kombinasi Obat Covid-19 Sembuhkan Pasien Corona

Avifavir  juga tidak  bisa diperoleh secara bebas di pasaran. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk tidak coba-coba mencari obat ini karena ketersediaannya terbatas dan hanya didistribusikan di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x