Kompas TV olahraga kompas sport

Tentang Rasisme, Thierry Henry Tutup Akun Sosmed

Kompas.tv - 27 Maret 2021, 13:42 WIB
tentang-rasisme-thierry-henry-tutup-akun-sosmed
Eks Pemain Arsenal dan Tim Nasinoal Prancis, Thierry Henry. (Sumber: Getty Image)
Penulis : Gilang Romadhan

LONDON, KOMPAS.TV - Legenda Arsenal dan Tim Nasional Prancis, Thierry Henry berhenti menggunakan media sosial.

Henry melakukan hal tersebut untuk memprotes kegagalan penumpasan rasisme dan penindasan di berbagai macam platform media sosial. 

Pria yang kini telah berusia 43 tahun mengatakan masalah rasisme terlalu beracun untuk diabaikan. 

Baca Juga: Kasus Rasisme Pemain Sepak Bola PSM Makassar Patrich Wanggai

Dia juga berniat tidak akan kembali ke dunia media sosial sebelum rasisme dan kekerasan ditangani dengan tegas layaknya pelanggaran hak cipta. 

Henry adalah salah satu atlet yang cukup populer di dunia maya. 

Laman Facebook resminya diikuti oleh 10 juta akun, Twitter dengan 2.3 juta pengikut, sementara Instagram mencapai angka 2.7 juta pengikut. 

"Mulai besok (Sabtu) pagi saya akan menghapus diri saya dari media sosial sampai orang yang berkuasa dapat mengatur platform mereka dengan kekuatan dan keganasan yang sama seperti yang mereka lakukan saat ini ketika Anda melanggar hak cipta," tulis Henry di sosial medianya. 

Baca Juga: Ratu Inggris Merespon Wawancara Harry dan Meghan: Rasisme Akan Ditanggapi Dengan Sangat Serius

"Banyaknya rasisme, penindasan, dan penyiksaan mental yang diakibatkan oleh individu terlalu beracun untuk diabaikan. Harus ada akuntabilitas. Terlalu mudah untuk membuat akun, menggunakannya untuk menggertak dan melecehkan tanpa konsekuensi dan tetap anonim."

"Sampai ini berubah, saya akan menonaktifkan akun saya di semua platform sosial. Saya berharap ini segera terjadi."

Baca Juga: Kecam Rasisme yang Dialami Patrich Wanggai, Marc Klok: Itu Hal Menjijikan!

Dalam beberapa bulan terakhir, kasus rasisme yang dialami para pesepakbola di Eropa tidak kunjung berkurang. 

Marcus Rashford, Fred, Jude Bellingham, Antonio Rudiger, serta Reece James merupakan para korban jempol kejam warganet. 

Pada Januari silam, seorang pria 49 tahun ditanggap kepolisian Inggris setelah setelah mengirim pesan rasis kepada gelandang West Bromwich Albion, Romaine Sawyers. 

Tidak hanya di Eropa, beberapa hari lalu, di Indonesia, penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai juga mendapat serangan rasisme.

Warganet berbondong-bondong menyerang Wanggai di kolom komentar akun Instagram pribadinya. 

Baca Juga: Dituding Rasis Usai Gambar Kartu BTS dengan Wajah Babak Belur, Topps Company Minta Maaf

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x