Kompas TV advertorial

Masyarakat Ingin BST Diperpanjang Jelang Puasa

Kompas.tv - 26 Maret 2021, 19:50 WIB
masyarakat-ingin-bst-diperpanjang-jelang-puasa
Dian Rusdiani, warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. (Sumber: Dok. POS Indonesia)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berharap agar Bantuan Sosial Tunai (BST) bisa diperpanjang. Sejauh ini, BST hanya akan disalurkan hingga April 2021.

Ada dua alasan utama yang diungkapkan para KPM. Pertama, mereka memikirkan biaya kebutuhan selama bulan puasa hingga Idul fitri.

Kedua, kondisi perekonomian KPM yang belum pulih akibat pandemi Covid-19. Hingga saat ini masih banyak warga terdampak Covid-19 yang belum dapat penghasilan tetap.
 
Salah satu yang berharap agar BST bisa diperpanjang adalah Sri Yanti, warga KPM asal Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Menurut Sri, kondisi ekonominya belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehingga BST sangat dibutuhkan.
 
"Saya berharap Pemerintah juga bisa mengerti keadaan kami. Biar sedikitnya masih bisa kasih bantuan BST agar bisa bertahan sampai puasa atau Lebaran," ujar Yanti, dikutip dari rilis yang diterima KompasTV, Jumat, (25/3/2021).
 
Sebelumnya, Yanti sempat bekerja sebagai tukang cuci di sebuah apartemen. Semenjak pandemi covid-19, ia harus kehilangan pekerjaannya sampai saat ini. Sehingga bantuan BST sangat berarti bagi Yanti. 
 
Selain untuk kebutuhan puasa, Yanti pun bisa menyisihkan dari uang BST sebesar Rp300 ribu itu untuk membeli paket internet, agar anaknya bisa sekolah. Seperti diketahui, sebagian besar sekolah masih menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).
 
"Jadi tolong diperhatikan. Walaupun gimana, karena sudah mau puasa dan Lebaran, anak juga masih perlu belajar secara daring. Jadi saya mohon diperhatikan bantuannya masih berlanjut," katanya.

Baca Juga: POS Indonesia Kembali Salurkan BST di 2021
 
Kebutuhan BST untuk bertahan hidup juga diungkapkan KPM lainnya, Artini. Ia bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut, meski untuk menutup kebutuhan kehidupan sehari-hari masih kurang.
 
"Rp 300 ribu sebetulnya kurang. Beli beras saja sudah sekian. Beli mi instan dan jajan anak sekolah. Sudah habis seminggu. Tiga minggu ke depan sudah pusing lagi," keluh Artini.
 
Untuk menutupi kekurangan, ibu tiga anak itu pun bekerja serabutan. Apapun dilakukan agar bisa mengisi perut, terlebih kebutuhan untuk menyambut hari raya yang semakin meningkat.
 
"Kalau bisa diperpanjang, ditambah bulannya sampe Idul Fitri. Buat bantu puasa. Mudah-mudahan Pemerintah tahu dan bisa membantu," katanya.
 
Hal senada juga disampaikan KPM lainnya, Dian Rusdiani. Dia memandang BST sebaiknya tetap disalurkan hingga akhir 2021. Keinginannya bukan tanpa alasan, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih belum menujukkan penurunan. 
 
"Kalau bisa ditambah, apalagi puasa (akan) semakin banyak pengeluaran. Kalau bisa juga ditambah nominal bantuannya. Kalau ditambahin ya syukur," ungkap Dian.
 
Di sisi lain, Juru Bayar Kantor Pos sekaligus Koordinator Penyaluran BST Wilayah Kecamatan Kemayoran Evo Hastudi, memaklumi berbagai harapan yang diungkapkan oleh para KPM. Sebab, BST sangat menolong memenuhi kebutuhan hidup para KPM.
 
"BST itu sangat membantu KPM yang membutuhkan. Apalagi kalau bisa ditambah bulan dan nominalnya. Itu sangat mencukupi," ujar Evo.

Baca Juga: Transformasi PT POS Indonesia di Era Digital

Sebagai informasi, BST dari Kemensos disalurkan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Ketika bekerja sebagai juru bayar, Evo melayani sekitar 200-an KPM per hari.

Total alokasi penyaluran BST di Kecamatan Kemayoran sebanyak 33.891 KPM. Khusus wilayah Jakarta Pusat, BST disalurkan langsung ke masing-masing rumah KPM.
 
Dalam menjalankan tugasnya, Evo tetap memperhatikan protokol kesehatan. Ia memakai masker dan membawa hand sanitizer. Terlebih, ketika dia harus menyambangi rumah KPM yang sudah menjalani isolasi mandiri.
 
"Kalau ada warga yang terkena (positif Covid-19). Bisa disusulkan. Bisa juga dengan metode video call, lalu petugas juru bayar menunggu di depan rumah KPM, sambil menunjukkan surat undangan. Lalu di-scan dan dikasih di depan pagar rumah. Jadi tidak perlu khawatir," ucap Evo.
 
Warga berharap, bantuan Pemerintah masih akan disalurkan selama pandemi Covid-19, terutama saat jelang  Ramadan di mana kebutuhan hidup semakin meningkat.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x