Kompas TV internasional kompas dunia

Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Bagi Anggota Keluarga Pemimpin Militer Myanmar dan Perusahaannya

Kompas.tv - 11 Maret 2021, 17:31 WIB
amerika-serikat-jatuhkan-sanksi-bagi-anggota-keluarga-pemimpin-militer-myanmar-dan-perusahaannya
Janet Yellen, Menteri Keuangan dalam kabinet Biden. Departemen Keuangan Amerika Serikat hari Rabu (10/03/2021) mengumumkan sanksi terhadap dua anak dewasa dari pemimpin militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan enam perusahaan mereka. Dua anak Min Aung Hlaing itu "memiliki berbagai kepemilikan bisnis, yang secara langsung mendapatkan keuntungan dari posisi dan pengaruh jahat ayah mereka."(Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Keuangan Amerika Serikat hari Rabu (10/03/2021) mengumumkan sanksi terhadap dua anak dewasa dari pemimpin militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan enam perusahaan mereka. Dua anak Min Aung Hlaing itu "memiliki berbagai kepemilikan bisnis, yang secara langsung mendapatkan keuntungan dari posisi dan pengaruh jahat ayah mereka."

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan dua anak Min Aung Hlaing "memiliki berbagai kepemilikan bisnis, yang secara langsung mendapatkan keuntungan dari posisi dan pengaruh jahat ayah mereka.", seperti dilansir Xinhua, Kamis (11/03/2021). 

Pekan lalu, Departemen Perdagangan AS menambahkan Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan dua entitas komersial Myanmar ke dalam daftar hitam perdagangannya.

Departemen Perdagangan AS juga mengumumkan sejumlah langkah pengendalian ekspor yang lebih ketat terhadap negara Asia Tenggara itu.

Baca Juga: PBB Secara Aklamasi Menyerukan Agar Myanmar Kembali ke Pemerintahan yang Sah

Februari lalu AS juga telah memasukkan sejumlah pemimpin militer Myanmar, termasuk Min Aung Hlaing dan beberapa entitas yang terkait dengan militer atau aparat keamanan Myanmar, ke dalam daftar hitamnya.

Myanmar mengumumkan status darurat selama satu tahun setelah Presiden U Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, bersama beberapa pejabat lainnya dari Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/NLD), ditahan oleh militer pada 1 Februari lalu.

Militer menuding ada kecurangan masif dalam pemilihan umum negara itu pada November 2020, yang membuat NLD memenangkan mayoritas kursi di kedua majelis parlemen.

Komisi Pemilihan Umum Myanmar membantah tudingan tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x