Kompas TV regional peristiwa

Sederet Fakta Guru Honorer Dipecat Usai Unggah Gaji Rp 700 Ribu, Alami Tumor Payudara

Kompas.tv - 16 Februari 2021, 11:08 WIB
sederet-fakta-guru-honorer-dipecat-usai-unggah-gaji-rp-700-ribu-alami-tumor-payudara
Guru honorer dipecat karena mengunggah rincian alokasi gajinya ke media sosial. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Fiqih Rahmawati

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kisah seorang guru honorer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bernama Hervina (34) viral lantaran dirinya dipecat usai mengunggah gaji sebesar Rp 700.000 di media sosial.

Padahal, Hervina mengaku sudah belasan tahun mengabdi sebagai guru honorer di SDN 169 Sadar, Dusun Lakariki, Desa Sadar, Kecamatan Tellulimpe, Kabupaten Bone.

Besaran gaji yang diterimanya tersebut juga merupakan gaji yang dirapel selama empat bulan bekerja.

Gaji dirapel empat bulan

Melansir dari Kompas.com, Selasa (16/2/2021), Hervina tak memiliki maksud apapun saat mengunggah besaran gajinya di media sosial. Ia mengaku mengunggahnya lantaran terlalu gembira mendapatkan gaji tersebut.

“Saya sangat gembira karena baru menerima gaji (rapel) sejak empat bulan lalu, kemudian saya posting ke media sosial," kata Hervina saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Dalam unggahan tersebut, Hervina merincikan alokasi uang gajinya untuk berbagai kebutuhan, dimana sebesar Rp 500 ribu digunakannya untuk membayar utang, sementara yang lainnya diberikan kepada ibu dan dua nama lain.

Tak ada uang yang tersisa untuk dirinya sendiri, dalam unggahan tersebut Hervina menuliskan, “Untuk saya mana?” tulisnya.

Tak disangka, beberapa jam usai dirinya mengunggah rincian gaji tersebut, Hervina pun mendapatkan pesan singkat dari Jumarang, suami Kepala SDN 169 Sadar yang berisi pemecatan terhadap dirinya.

“Mulai sekarang kamu berhenti mengajar, cari saja sekolah lain yang bisa gaji kamu lebih banyak," demikian isi pesan singkat yang dituturkan Hervina.

Baca Juga: Nasib Hervina, Guru Honorer yang Dipecat Usai Posting Gaji di Media Sosial

Kepala sekolah berdalih tenaga pengajar sudah banyak

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala SDN 169 Sadar, Hamsinah, mengatakan bahwa pmecatan Hervina tidak berkaitan dengan unggahan di media sosial, melainkan lantaran tenaga pengajar di sekolah tersebut sudah banyak.

Hamsinah juga berdalih bahwa sekolahnya sudah memiliki dua orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang baru saja mengajar.

“Tidak ada hubungannya pemecatan ini dengan postingan di media sosial. Saat ini sudah ada dua orang CPNS yang baru masuk mengajar, jadi kuota tenaga pengajar sudah lebih," ucap Hamsinah.

Kepala Desa akui kekurangan tenaga kerja

Berbeda dengan pernyataan Hamsinah, Kepala Desa Sadar Andi Sudi Alam mengatakan bahwa tenaga pengajar di desanya selama ini kekurangan guru dan berharap dinas pendidikan untuk terus menambah.

Andi juga mengatakan bahwa jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di desanya hanya dua orang, selebihnya guru honorer yang disebutnya sebagai ujung tombak pendidikan.

“Di desa saya ada dua sekolah dan guru PNS (pegawai negeri sipil) hanya empat orang, jadi selebihnya adalah guru honorer dan pengalaman kami selama ini guru honorer adalah ujung tombak pendidikan."

Andi menjelaskan bahwa tak banyak guru PNS yang mau mengajar di desanya lantaran Desa Sadar merupakan daerah terpencil yang terletak 12 kilometer dari ibu kota Kabupaten Bone.

Baca Juga: Gisel Akui Dirinya Khawatir dan Takut Jika Ditahan



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x