Kompas TV internasional kompas dunia

Gagal Selamatkan Ekonomi, Kim Jong Un Pecat Pejabat yang Baru Menjabat Sebulan

Kompas.tv - 12 Februari 2021, 10:50 WIB
gagal-selamatkan-ekonomi-kim-jong-un-pecat-pejabat-yang-baru-menjabat-sebulan
Kim Jong-un saat berbicara pada Kongres Partai Buruh Korea. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Ahmad Zuhad

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un marah karena kabinet pemerintahannya gagal mendapat ide baru untuk menyelamatkan ekonomi yang sedang buruk. Kim pun memecat seorang pejabat senior bidang ekonomi yang baru ia tunjuk bulan lalu.

Mengutip Associated Press, media pemerintah Korut mencatat ini adalah ekonomi pada periode ini adalah yang terburuk sepanjang sembilan tahun Kim menjabat. Upaya mencabut sanksi Amerika dan sekutunya atas program nuklir Korea Utara lewat diplomasi menemui jalan buntu.

Penutupan perbatasan karena pandemi Covid-19 dan bencana alam yang merusak tanaman tahun lalu memperparah krisis ekonomi hasil kebijakan selama puluhan tahun.

Baca Juga: Jenderal Pemimpin Kudeta Myanmar Minta Unjuk Rasa Dihentikan, Sebut Hasutan Orang Tak Bermoral

Beberapa analis mengatakan kondisi saat ini dapat melahirkan badai ekonomi sempurna (perfect storm) di Korea Utara. Hal itu akan mengguncang pasar dan memicu kepanikan serta keresahan publik.

Tantangan saat ini telah memaksa Kim secara terbuka mengakui bahwa kebijakan ekonomi terdahulu tak berhasil. 

Pada Januari kongres Partai Buruh mengeluarkan sebuah perencanaan ekonomi baru untuk lima tahun ke depan. Namun Kim menyebut pertemuan itu berakhir dengan penuh rasa frustrasi terkait bagaimana menjalankan rencana itu.

Pada rapat kabinet hari Kamis (11/2/2021), Kim menyesalkan pemerintahannya gagal mengelola ekonomi. Ia juga mempermasalahkan rencana ekonomi baru yang tidak dapat berjalan dan ketiadaan "sudut pandang inovatif dan taktik yang jelas."

Baca Juga: Balas Tindakan Inggris, China Larang BBC World News Bersiaran di Negaranya

Menurut Kim, kabinetnya juga menetapkan target produksi pertanian tahun ini terlalu tinggi, mengingat terbatasnya persediaan bahan pertanian dan kondisi tak menguntungkan lainnya.

Sementara, Kim mengatakan penetapan target untuk produksi listrik terlalu rendah, menunjukkan kurangnya urgensi. Kurangnya produksi listrik dapat menghentikan pekerjaan di tambang batu bara dan industri lainnya.

Mengutip Associated Press, Kim menunjuk O Su Yong sebagai direktur baru Departemen Urusan Ekonomi Komite Sentral. Ia memecat Kim Tu Il yang ia tunjuk pada bulan Januari.

Sebelumnya pada kongres partai bulan Januari, Kim Jong Un menyerukan penegasan kembali kendali negara yang lebih besar atas ekonomi. Kim juga mengharapkan peningkatan produksi pertanian dan prioritas pengembangan industri kimia dan logam. 

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Amazon Brasil, Diklaim Tiga Kali Lebih Berbahaya

Di sisi lain ia juga berjanji akan berupaya keras mendukung program senjata nuklir Korea Utara. Pernyataan itu dipandang para pengamat sebagai upaya untuk menekan pemerintahan baru Amerika di bawah Joe Biden.

Pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan ada tanda-tanda Korea Utara mengambil tindakan tegas untuk memperkuat kendali pemerintah atas pasar, termasuk menekan penggunaan dolar AS dan mata uang asing lainnya.

Para analis menyebut, hal ini menunjukkan kecemasan pemerintah Korut atas cadangan mata uang asingnya yang menipis.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x