Terungkap! Pelaku Penusukan Plt Kadis Parekraf DKI Adalah Mantan Satpam di Kantornya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pelaku penusukan Plt Kadis Parekraf DKI Gumilar Ekalaya adalah mantan pegawai kontrak di Dinas Pariwisata DKI Jakarta. Pelaku sebelumnya bekerja sebagai satpam dan datang ke kantor untuk minta kembali bekerja.

Demikian Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Rabu (10/2/2021). “Yang bersangkutan datang menemui Pak Gumilar dalam rangka minta diperpanjang kembali kontrak kerjanya sebagai security. Namun, karena ada penghematan anggaran, belum memungkinkan untuk diperkejakan Kembali,” terang Ariza.

Baca Juga: Plt Kadis Parekraf DKI Gumilar Ekalaya Ditusuk RH di Kantornya

Dalam penolakan Gumilar Ekalaya untuk terhadap RH, kata Riza, tidak disangka pelaku sudah mempersiakan senjata tajam di dalam ranselnya. RH yang berdiri seketika melakukan penusukan kepada Gumilar Ekalaya saat hendak meninggalkan lantai 2 kantor Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

“Pak Gumilar terkena (tusukan -red) di bagian paha. Ia langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan tiga jahitan. Sekarang, beliau sudah kembali ke rumah,” ujar Ariza.

Berdasar video yang dilihat Kompas.TV, Gumilar Ekalaya dan RH (pelaku penusukan -red) terlihat duduk dan berbincang. Ada satu orang yang duduk di antara Gumilar Ekalaya dan RH (pelaku penusukan -red). RH kemudian berdiri dengan dan memasukan tangannya sambil berjalan menuju arah Gumilar Ekalaya.

Baca Juga: Pendiri Drone Emprit Curiga Aisha Weddings Dibuat Terburu-Buru demi Misi Tertentu

Seketika Gumilar membentengi diri dengan kedua tangannya melihat RH mengeluarkan senjara tajam. Gumilar sempat mencoba menghindari sebelum senjata tajam ditusukan RH ke arahnya. Sejumlah orang yang tengah duduk di tempat Gumilar dan RH bertemu, berusaha membantu Gumilar.

Selanjutnya RH kabur melalui tangga darurat dan bertemu dengan dua penjaga keamanan. Penjaga keamanan yang melihat RH membawa senjata tajam langsung menghalau. Namun RH justru pelaku menusuk salah satu penjaga keamanan di bagian dada atas sebelah kiri.