Kompas TV internasional kompas dunia

China dan Rusia Kian Mesra, NATO Ungkap Kekhawatiran

Kompas.tv - 6 Februari 2021, 11:38 WIB
china-dan-rusia-kian-mesra-nato-ungkap-kekhawatiran
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Semakin mesranya hubungan antara China dan Rusia, membuat Amerika Serikat (AS) dan NATO semakin khawatir.

Sejak 2018 hubungan China dan Rusia semakin akrab, setelah mereka melakukan latihan militer gabungan terbesar. Saat itu, Rusia menurunkan 300.000 pasukan.

Pada 2019, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan pemimpin China, Xi Jinping, bersama mengawasi peluncuran proyek pipa tiga dekade.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Menurun Drastis, Hal Ini Diyakini Sebagai Penentunya

Proyek tersebut digunakan untuk mengangkut gas alam dari Siberia dan Timur Laut China Selatan.

Menurut Panglima Tertinggi Sekutu Eropa NATO, Tod Wolters mengatakan kerja sama kedua negara yang semakin berkembang dimaksudkan untuk memajukan kepentingan bersama

Namun Wolters menilai kepentingan bersama yang digadang-gadangkan bisa merugikan Eropa dan negara-negara terkait di sekitarnya.

Baca Juga: Pembaptisan Berujung Tragedi di Rumania, Bayi Berusia Enam Pekan Tewas saat Dibaptis

NATO menuduh Rusia mengguncang Barat dengan senjata nuklir baru, serangan dunia maya dan tindakan rahasia.

Sedangkan Uni Eropa (UE) yang banyak negara bagiannya adalah anggota NTO, melihat China sebagai saingan dalam memberikan pengaruh dan juga mitra dagang.

“Kami sangat waspada sehubungan dengan kerja sama yang berkembang tersebut,” ujar Wolters dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Inggris Usir Jurnalis China, Dituduh Terlibat sebagai Mata-Mata

Secara historis, hubungan antara China dan Rusia, yang berbagi perbatasan di darat lebih dari 4.200 km, kerap dilanda ketidakpercayaan.

Salah satunya dengan peringatan dari nasionalis Rusia, yang akan mengganggu pengaruh China di timur jauh Rusia yang kaya mineral.

Tetapi Rusia berbalik arah melancarkan kerja sama erat dengan China setelah dihukum oleh Barat terkait aneksasi Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x