Kompas TV nasional politik

Pengamat: PPP dan Golkar Pernah Dibelah, Saat Ini Sepertinya Demokrat yang Sedang Digoyang

Kompas.tv - 2 Februari 2021, 10:25 WIB
pengamat-ppp-dan-golkar-pernah-dibelah-saat-ini-sepertinya-demokrat-yang-sedang-digoyang
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tahun 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/03/2018). (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, dituding sebagai orang di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hendak mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tudingan yang dialamatkan kepada Moeldoko disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, melalui akun media sosial Twitter pribadinya, @Andiarief.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," kata Andi Arief pada Senin (1/2/2021).

Baca Juga: Ini Cara Moeldoko Ambil Alih Partai Demokrat dari AHY

Lebih lanju, Andi Arief mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono telah berkirim suray kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi.

"Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," ujar Andi Arief.

Menanggapi isu pengambilalihan Partai Demokrat oleh lingkaran Istana, Pengamat Politik Ujang Komarudin turut angkat bicara.

Ujang menengarai Partai Demokrat saat ini sedang digoyang oleh pihak tertentu, seperti halnya yang terjadi oleh partai-partai politik sebelumnya.

Ujang menerangkan, PPP dan Golkar pernah dibelah oleh pihak tertentu, sebelum akhirnya menentukan pilihan bergabung dan mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Moeldoko Akui Bertemu Kader Demokrat, Terungkap Waktu dan Lokasi Pertemuannya

"Kita tahu, PPP dan Golkar pernah dibelah. Lalu ikut pemerintah. Amien Rais juga dikudeta dari PAN. Yang katanya juga disokong oleh kekuasaan," kata Ujang dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (1/2/2021).

Tak hanya itu, Partai Berkarya juga disebut Ujang telah 'dikudeta'. Hal yang sama juga terjadi pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga 'dipecah'.

"PKS terpecah karena ada Partai Gelora Indonesia," ucap Ujang.

Karena itu, bukan tidak mungkin, menurut Ujang, saat ini giliran Partai Demokrat yang hendak 'dikudeta'. Namun demikian, dia menegaskan hal itu baru sekadar dugaan.

"Saat ini sepertinya Demokrat yang sedang digoyang-goyang dan akan dikudeta. Tapi itu baru dugaan. Apakah benar. Kan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sedang meminta klarifikasi pada Jokowi," ucap Ujang.

Baca Juga: Moeldoko Tanggapi Tudingan AHY Soal Keterlibatan Istana dalam Isu Kudeta di Partai Demokrat

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menantang AHY untuk membuktikan terlebih dahulu dugaannya atas orang dekat Jokowi yang hendak merebut Partai Demokrat.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x