Kompas TV nasional peristiwa

Habiburokhman Nilai AHY Lakukan Gimik Politik Picisan

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 17:14 WIB
habiburokhman-nilai-ahy-lakukan-gimik-politik-picisan
Habiburokhman, anggota Komisi III DPR RI. (Sumber: KOMPAS.COM/YOGA SUKMANA)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditantang berani menyebut siapa nama pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo yang berupaya mengkudeta dirinya.

Tantangan itu diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Senin (1/2/2021). “Kalau nggak berani sebut nama, bisa jadi hanya gimik politik picisan,” kata Habiburokhman.

Baca Juga: Ini Sosok yang Disebut AHY Akan Rebut Paksa Partai Demokrat

Habiburokhman menyarankan sebaiknya AHY tidak membuat seolah-olah Partai Demokrat sedang dizalimi. Sepatutnya, sambung Habiburokhman, AHY menyelidiki terlebih dahulu kebenarannya.

“Selidiki dulu secara tertutup, agar tidak menjadi isu liar. Apa indikasinya? Jangan info katanya-katanya atau testimonium de auditu dijadikan narasi untuk menimbulkan kesan dizalimi,” ujarnya.

Baca Juga: AHY Sebut Ada Rencana Kudeta Partai Demokrat demi Kursi Presiden 2024

Sebelumnya dalam Rapat Pimpinan Partai Demokrat, Agus Yudhoyono mengungkapkan tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa. AHY menilai gerakan politik tersebut mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat.

“Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” kata AHY.

Baca Juga: AHY Ungkap 5 Pelaku Gerakan Ambil Alih Partai Demokrat

Dalam keterangannya, AHY menuliskan gerakan tersebut juga sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Meski demikian, AHY mengaku tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas “praduga tak bersalah” (presumption of innocence) dalam permasalahan ini.

“Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini,” tuturnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x