Kompas TV internasional kompas dunia

Waduh, Kartel Narkoba Gunakan TikTok untuk Rekrut Kaum Muda

Kompas.tv - 30 Januari 2021, 15:05 WIB
waduh-kartel-narkoba-gunakan-tiktok-untuk-rekrut-kaum-muda
Aplikasi TikTok (Sumber: The Verge)
Penulis : Haryo Jati

MEXICO CITY, KOMPAS.TV - Kartel narkoba Meksiko mulai melakukan terobosan untuk merekrut para pemuda dengan menggunakan TikTok.

Pada video di platform media sosial tersebut kartel itu memperlihatkan kehidupan glamor dari penjualan narkoba.

Mereka mempelihatkan bagaimana dengan bergabung dengan kartel, para pemuda bisa mendapat uang banyak, berpesta, memiliki hewan eksotik dan mempunyai senjata.

Baca Juga: Dahsyat! Sebotol Wiski Skotlandia Berusia 72 Tahun Laku 758 juta Rupiah Pada Lelang di Hong Kong

Sebelumnya, kartel kerap menggunakan media sosial untuk mengintimidasi lawan-lawan mereka.

Biasanya mereka memperlihatkan gambar-gambar sadis sebagai pesan. Sering sekali berupa tubuh yang tergantung di jembatan dan kepala tanpa badan.

Tetapi saat ini mereka telah mengubah strategi dan menggunakan media sosial sebagai sarana perekrutan para pemuda.

Baca Juga: Arab Saudi Perpanjang Penutupan Perbatasan dan Pelarangan Perjalanan Hingga 17 Mei

“TikTok biasanya digunakan untuk mempromosikan gaya hidup. Mereka menggunakannya untuk memperlihatkan gambar kehidupan mewah dan glamor, sebagai keuntungan bergabung dengan aktivitas kriminal,” ujar Analis Keamanan, David Saucedo kepada Courier Journal.

“Saya merasa yakin, kartel akan memiliki kesuksesan dengan mempromosikan produk mereka di TikTok. Tak perlu diragukan lagi, TikTok memiliki kemampuan melakukan penetrasi ke area kulit putih, yang sebelumnya tak mampu mereka capai,” tambahnya.

Baca Juga: Lusa Palestina Akan Terima 5,000 Vaksin Covid-19, Bantuan Pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin

Dilaporkan saat ini terdapat ribuan video yang mempromosikan kultur dari kartel-kartel tersebut.

“Penggunaan media sosial sangat atraktif dan dimanfaatkan oleh budaya yang lebih muda, terutama TikTok, jadi 100 persen itu juga bisa menjadi perekrutan juga,” kata mantan Agen Divisi Operasi Spesial Penegakan Obat-Obatan, Derek Maltz.

TikTok tampaknya menyadari bahwa platform mereka digunakan sebagai perekrutan, sehingga mulai menghapus sejumlah video kartel.

Baca Juga: Arab Saudi Perpanjang Penutupan Perbatasan dan Pelarangan Perjalanan Hingga 17 Mei

“Perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama dengan penegak hukum untuk melawan aktivitas organisasi kriminal,” ujar juru bicara TikTok.

“Sejalan dengan panduan komunitas kami, kami telah menghapus konten dan akun yang mempromosikan aktivitas ilegal dan barang-barang yang teregulasi demi menjaga komunitas kami,” lanjutnya.

Jaingan Hak Asasi Anak-Anak di Meksiko mengungkapkan sekitar 35.000 anak-anak dan remaja telah direkrut oleh organisasi kriminal.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x