Kompas TV internasional kompas dunia

Gebrakan Kim Jong-Un, Korea Utara Akan Produksi Vaksin Covid-19 Hasil Peretasan Data

Kompas.tv - 28 Januari 2021, 14:43 WIB
gebrakan-kim-jong-un-korea-utara-akan-produksi-vaksin-covid-19-hasil-peretasan-data
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara dikabarkan bakal memproduksi vaksin Covid-19 dan akan segera mengujinya.

Pembuatan vaksin tersebut dikabarkan berdasarkan data yang berhasil diretas dari ilmuwan luar negeri.

Hal ini menjadi gebrakan tersendiri dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang sebelumnya membantah adanya kasus positif Covid-19 di negaranya.

Baca Juga: Tengah Bersuka Cita Seusai Disuntik Vaksin Covid-19, Nenek Ini Malah Tewas karena Tabrak Lari

Seperti dikutip dari Daily NK, para ilmuwan dari Universitas Kim Il Sung sama menggunakan keahliaannya dan berdasarkan data yang dikumpulkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka di sebuah lembaga penelitian biologi.

Klaim peretasan yang dilakukan oleh Korea Utara telah diapungkan oleh pihak barat tahun lalu sebelum vaksin yang digunakan di Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah disetujui.

Microsoft pun sempat mengungkapkan pihak yang bertanggung jawab atas peretasan tersebut adalah operasi bayangan yang disebut Grup Lazarus.

Baca Juga: Monster Loch Ness Tunjukan Penampakan Perdana di 2021 dan Telah Terekam

Sumber dari Korea Utara, mengungkapkan partai penguasa Korea Utara telah membangun unit spesialis bernama Biro 325 untuk meretas dan melakukan kegiatan intelijen pada Covid-19, termasuk vaksin.

Berdasarkan aktivitas peretasan akhir tahun lalu, para ilmuwan rupanya mulai mengeju produk mereka pada pasien yang memiliki gejala sama dengan Covid-19.

Sumber tersebut mengatakan bahwa uji coba Tahap I dan Tahap II telah selesai.

Baca Juga: Sudah Selesai Karantina di Wuhan, Tim Peneliti WHO Mulai Selidiki Asal-Usul Virus Covid-19

Saat ini uji coba Tahap III dalam skala besar dikabarkan tengah berlangsung.

Grup Lazarus, yang saat ini tengah disanksi oleh AS, dikabarkan berpean sebagai pencari kerja dalam upaya mencuri kredensial login.

Target mereka kebanyakan adalah Kanada, Prancis, India, Korea Selatan dan AS yang terlebat langsung dalam penelitain vaksin dan pengobatannya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x