KAIRO, KOMPAS.TV - Bentrokan antara warga Arab dan non-Arab di Darfur Barat Sudan telah menewaskan sedikitnya 32 orang, menurut seorang pejabat medis setempat, ketika otoritas Sudan memberlakukan jam malam sepanjang waktu di provinsi tersebut.
Darfur tetap terluka oleh perang setelah pemberontakan tahun 2000-an ditumpas secara brutal.
Kekerasan terbaru terjadi dua minggu setelah Dewan Keamanan PBB mengakhiri mandat pasukan penjaga perdamaian gabungan PBB-Uni Afrika di wilayah tersebut.
Salah Saleh, seorang dokter dan mantan direktur medis di rumah sakit utama di ibu kota provinsi Genena, mengatakan bentrokan itu melukai sedikitnya 79 lainnya.
“Mengerikan,” katanya. “Sampai sekarang, orang tidak dapat menjangkau rumah sakit mana pun.”
Baca Juga: PBB Tuntaskan Penarikan Pasukan Perdamaian Dari Darfur Sudan Bulan Juni Nanti
Salah memperingatkan jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi.
Penulis : Edwin Shri Bimo