Kompas TV nasional peristiwa

KNKT: Diduga Mesin Pesawat Sriwijaya Air Masih Hidup Sebelum Membentur Laut

Kompas.tv - 12 Januari 2021, 12:39 WIB
knkt-diduga-mesin-pesawat-sriwijaya-air-masih-hidup-sebelum-membentur-laut
Ilustrasi: pesawat Sriwijaya Air. (Sumber: dok Sriwijaya)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan investigasi terhadap kasus kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (11/1/2021).

Seperti diketahui, pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Soepadio, Pontianak . Namun, pesaway hilang kontak saat baru terbang selama 4 menit.

"Hingga hari ini proses investigasi masih terus berlangsung," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, melalui keterangan persnya di Jakarta seperti dikutip dari Kompas.id pada Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Permintaan Terakhir Pramugari Sriwijaya Air ke Orang Tua, Minta Rumah Dipersiapkan dan Dibersihkan

Soerjanto menuturkan, beberapa kegiatan yang akan dilakukan pihaknya antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam atau black box pesawat. Selain itu juga mengumpulkan data pesawat dan awak pesawat.

Upaya pencarian kotak hitam berupa Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) telah menangkap sinyal dari Locator Beacon. 

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah ditentukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi," kata Soerjanto.

Sebagai gambaran, sejak Senin (11/1/2021) pagi tim penyelam dari TNI AL sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan. 

Baca Juga: Pengamat: Sriwijaya Air SJ 182 Hancur karena Lokasi Jatuhnya Pesawat di Perairan Dangkal

Namun, hingga Senin sore kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 belum juga ditemukan, sehingga pencarian masih terus berlanjut sampai hari ini.

Lebih lanjut, Soerjanto menuturkan, KNKT telah mengumpulkan data radar dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia. 

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB. Pesawat terbang menuju arah barat laut.

Pada pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

Baca Juga: Penampakan Dasar Laut Pesawat Sriwijaya Air Hancur Berkeping-keping, Ada Benda Bertuliskan 'Marvel'

Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, Soerjanto mengatakan, mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x