Kompas TV nasional kriminal

2 Teroris yang Ditembak Mati di Makassar Terlibat Aksi Pengeboman Gereja di Filipina

Kompas.tv - 6 Januari 2021, 21:29 WIB
2-teroris-yang-ditembak-mati-di-makassar-terlibat-aksi-pengeboman-gereja-di-filipina
Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri. (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Detasemen khusus atau Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menembak mati dua teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kedua teroris berinisial MR dan SA tersebut sudah dievakuasi ke Forensik Dokpol Biddokkes pada Rabu (6/1/2021).

Keduanya bagian dari operasi Polri terkait penangkapan 20 orang teroris di Makassar. Sebanyak 17 teroris sudah diamankan.

Baca Juga: 2 Teroris Jaringan JAD di Makassar Ditembak Mati

Sisanya MRS (46) dan SA (23) meninggal dan satu orang berinisial I (34) masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Makassar.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan tim Densus 88 Anti teror terpaksa melakukan tindakan tegas terukur lantaran tiga terduga teroris tersebut melakukan perlawaan dengan senjata tajam jenis barang dan senapan angin jenis PCP.

Ahmad menambahkan MRS dan SA tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan telah melakukan baiat kepada khilafah atau ISIS pada 2015 di Pondok Pesantren Aridho, pimpinan Ustaz Basri.

Kedua tersangka ini juga terlibat dalam aksi pengeboman sebuah gereja di Filipina pada 2019 lalu.

Baca Juga: Pemerintah Sebut 35 Anggota FPI Terlibat Tindak Pidana Terorisme

“Keterlibatannya pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo Filipina,” ujar Ahmad di Mabes Polri, Rabu (6/1/2021).

Selain itu keduanya ikut membantu buronan Andi Baso yang merupakan DPO Bom Gereja Oukumene Samarinda tahun 2017.

Kelompok itu diduga tengah mempersiapkan diri bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Untuk bergabung, mereka sudah berlatih sejak Oktober 2020 lalu.

“Mulai bulan Oktober 2020 secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung ," ujar Ahmad.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x