Survei KPAI: 78 Persen Siswa Setuju Sekolah Tatap Muka, 12 Persen Khawatir

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar survei terkait tanggapan siswa sekolah dengan rencana pembelajaran tatap muka yang diizinkan pemerintah mulai Januari tahun ini.

Survei ini dilakukan KPAI dari tanggal 11-18 Desember 2021.

Dalam pernyataan yang diterima Jurnalis Kompas TV Fajri Satrio, komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkap sebagian besar siswa setuju dengan dimulainya pembelajaran tatap muka pada Januari ini.

Baca Juga: 6 Rekomendasi KPAI untuk Menggelar Sekolah Tatap Muka

"Survei KPAI menunjukkan bahwa anak-anak yang setuju sekolah dibuka pada Januari 2021 angkanya mencapi 78 persen," sebut Retno Listyarti, Sabtu (2/1/2021).

Sementara siswa yang memilih bersikap ragu-ragu terdapat 12 persen. "Sisanya menjawab tidak setuju," ujar Retno.

Siswa sekolah yang memilih jawaban setuju pembelajaran tatap muka, sebanyak 57 persen beralasan, mereka sudah merasakan kesulitan luar biasa dengan materi-materi pelajaran yang sangat susah, atau pelajaran yang tidak bisa diberikan secara daring.

Sebanyak 25 persen siswa yang setuju pembelajaran tatap muka beralasan, sudah jenuh melakukan pembelajaran jarak jauh.

Untuk siswa yang tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka, rata-rata beralasan masih khawatir tertular virus Covid-19.

"(Alasan) yang kedua, mereka meragukan kasus (Covid-19) yang masih tinggi ini belum bisa dikendalikan oleh pemerintah. Sehingga risiko besar ketika harus membuka sekolah," papar Retno.

Baca Juga: KPAI: Mendikbud Nadiem Makarim Tidak Tegas Terapkan Kurikulum Darurat

Alasan ketiga untuk siswa yang tidak setuju, adalah mereka tidak yakin sekolah mampu menyiapkan infrastruktur dalam adaptasi kebiasan baru.

"Mereka juga meragukan sekolah sudah menyiapkan protokol kesehatan," kata Retno.

Mulai Januari Pemerintah Bolehkan Belajar Tatap Muka