Kompas TV internasional kompas dunia

Bersih-Bersih Lemari Ngetrend di Jepang, Transaksi Barang Bekas Meledak

Kompas.tv - 14 Desember 2020, 12:39 WIB
bersih-bersih-lemari-ngetrend-di-jepang-transaksi-barang-bekas-meledak
Pekerja BuySell di Funabashi, Prefektur Chiba, Jepang menyortir barang dagangan warga yang dilanda trend bersih-bersih rumah (05/12/2020) (Sumber: Japan Times/Reuters)
Penulis : Edwin Shri Bimo

TOKYO, KOMPAS TV - Saat Jepang mengumumkan keadaan darurat Covid-19 awal tahun ini, masyarakat Jepang didorong membersihkan rumah untuk mengisi waktu luang. Seperti dilaporkan Japan Times, bahkan gubernur Tokyo menggandeng selebriti Marie Kondo untuk mempromosikan gerakan bersih-bersih rumah itu. 

Banyak warga yang suka dan mengikuti pesan tersebut, dan kemudian pasar barang bekas Jepang meledak sebagai hasilnya.

Mitsuko Iwama, seorang ibu rumah tangga berusia 71 tahun adalah kisah nyata trend tersebut. Sebelum pandemi, Iwama menghabiskan banyak waktu di tempat kebugaran, namun setelah mentok di rumah saja selama pandemi dan akhirnya melakukan bersih-bersih lemari, Iwama memutuskan untuk menjual kimono pemberian ayahnya beberapa dekade lalu. 

"Saya pikir, akan mubazir melihat kimono itu menggantung begitu saja, dan bila seseorang yang lebih muda ingin memakainya, maka saya akan senang," tutur Iwama yang menjual 22 buah kimono senilai 4,000 yen atau sekitar 500 ribu rupiah. 

Baca Juga: Bangkit Dari Covid-19 Ekonomi Jepang Tumbuh 22.9% Kuartal 3 Tahun Ini

Buysell Technologies adalah perusahaan yang digunakan Iwama. Mereka mengambil barang dari rumah warga lalu menjualnya kembli melalui toko online, dan melalui lelang gaya klasik. Perusahaan seperti Buyseel Technologies lah yang paling banyak mendapat manfaat dari trend bersih-bersih selama pandemi di Jepang.

Kunjungan ke rumah-rumah untuk mengambil barang dagangan warga pada bulan Oktober lalu meningkat 31% menjadi 20,990 kunjungan dibanding tahun sebelumnya, kata perusahaan tersebut yang menuturkan 75% pelanggan mereka adalah orang berusia 50 tahun ke atas dan kebanyakan menjual kimono kuno, tas mewah, dan perhiasan.

Perusahaan lain, Mercari Inc. mengoperasikan pasar barang bekas yang populer, dan melaporkan kenaikan penjualan hingga 52% pada kuartal 3 bulan Juli - September tahun ini, dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan harga emas tahun ini membuat warga menjual cincin dan kalung yang selama ini tidak terpakai, tutur bos BuySell, Kyohei Iwata. Harga emas cenderung naik tahun ini dipicu pandemi yang membuat masyarakat mencari aset berharga yang cepat bisa dicairkan seperti emas. 

Ada istilah Jepang, "danshari" yang artinya, sederhanakan hidup kamu. Iwata melihat, pola pikir masyarakat telah berubah dan mengarah ke situ,"



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x