Kompas TV regional berita daerah

Mahasiswa UNY Bikin Semprotan Anti Bau Helm dari Limbah Kulit Nangka

Kompas.tv - 10 Desember 2020, 19:37 WIB
mahasiswa-uny-bikin-semprotan-anti-bau-helm-dari-limbah-kulit-nangka
Artoray, semprotan anti bau helm buatan mahasiswa UNY (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Lagi-lagi, mahasiswa UNY berinovasi. Kini giliran limbah kulit nangka yang jadi sasaran mahasiswa UNY.

Melalui limbah kulit nangka, Aditia Pramudia Sunandar, Rahmanisa Laila Fitri, Asmi Aris, Muhammad Abdurrahman Mukhlis, dan Putri Matsya Sabilla mengembangkan sebuah produk untuk menghilangkan bau helm. Produk berbentuk spray ini diberi nama Artoray.

Produk ini memanfaatkan kulit buah nangka dan bakteri Bacillus subtilis sebagai bahan baku utama. Penggunaan senyawa antibakteri saat ini sedang gencar karena efektif dan efisien alias lebih hemat biaya, termasuk di dalamnya penggunaan probiotik.

Baca Juga: Drone Anti Polusi Udara ala Mahasiswa UNY

Bacillus subtilis merupakan salah satu bakteri probiotik komersial yang sering digunakan sebagai agen antibakteri. Bakteri ini dapat mencerna selulosa untuk dijadikan sumber energi dalam pertumbuhannya.

“Bakteri probiotik ini probiotik bisa menghasilkan senyawa antibakteri dan antijamur untuk melawan organisme penyebab timbulnya bau pada helm,” ujar Rahmanisa Laila Fitri, mahasiswa UNY Prodi Pendidikan Biologi, dalam siaran pers, Kamis (10/12/2020).

Sementara, kulit nangka menjadi salah satu sumber selulosa bagi bakteri Bacillus subtilis agar dapat tumbuh dan berkembang. Kulit nangka mengandung sejumlah besar sellulosa, pektin, protein dan pati. Pertimbangan lainnya, limbah kulit nangka yang ada belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga keberadaan Artoray bisa mengurangi limbahnya.

Mahasiswa UNY Prodi Pendidikan Kimia, Asmi Aris menjelaskan, bahan utama yang digunakan adalah kulit buah nangka yang diekstrak.

Baca Juga: Sahabatambak Jadi Inovasi Mahasiswa UNY untuk Petambak Ikan, Begini Cara Kerjanya

Ia memaparkan pembuatan Artoray dimulai dari mengeringkan kulit nangka dengan cara dijemur selama tiga hari, lalu direndam dengan etanol 98 persen dalam wadah tertutup aluminium foil selama tiga hari, kemudian disaring.

Hasil penyaringan berupa flitrat 1 dan ampas 1. Ampas 1 diberi etanol 98 persen lalu ditutup dalam aluminium foil selama dua hari. Setelah itu, dikeringkan dan dicampur dengan filtrat 1.

Campuran lalu dievaporasi pada suhu 600 derajat Celsius dengan vacuum evaporator dan diupakan dengan waterbath. Hasilnya berupa ekstrak kulit nangka.

Pembuatan Artoray diawali dengan melarutkan 10 persen ekstrak kulit nangka pada air yang dipanaskan bersuhu 500 derajat Celsius. Tambahkan etanol, mentol, essential oil, Na-metabisulfit dan diaduk secara berkelanjutan. Tambahkan propilen glikol sedikit demi sedikit lalu kemas dalam botol dan ditutup plastik. Produk siap dipasarkan.

Karya mahasiswa UNY ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2020.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x