Kompas TV internasional kompas dunia

Rekor Baru, AS Catat 3.157 Kematian Karena Virus Corona Dalam Satu Hari

Kompas.tv - 4 Desember 2020, 04:45 WIB
rekor-baru-as-catat-3-157-kematian-karena-virus-corona-dalam-satu-hari
Jumlah kematian dan pasien Covid-19 terus melonjak di AS, petugas kesehatan sudah mulai kelelahan. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 3.100 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari. Sedangkan jumlah warga Amerika di rumah sakit karena virus tersebut telah melampaui 100.000 untuk pertama kalinya dan kasus baru mulai mencapai 200.000 per hari.

AS mencatat sebanyak 3.157 kematian pada hari Rabu (2/12/2020), menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins. Jumlah itu melebihi jumlah orang yang tewas pada serangan 9/11, sekaligus mengalahkan rekor sebelumnya yang dicatat pada 15 April lalu, dimana terjadi 2.603 kematian dalam satu hari.

Dikutip dari the Associated Press, jumlah pasien di rumah sakit juga mencapai angka tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu, menurut Proyek Pelacakan Covid. Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat selama sebulan terakhir.

Baca Juga: Kinerja Menteri, Rekor Kasus Covid-19 dan Sinyal Reshuffle Kabinet Kian Jadi Sorotan

Tolok ukur ini menunjukkan AS tergelincir lebih dalam ke jurang krisis, dan mungkin yang kondisi terburuk belumlah datang. Lonjakan kasus ini, sebagian disebabkan oleh efek Thanksgiving, dimana jutaan orang Amerika mengabaikan peringatan untuk tetap tinggal di rumah dan merayakan hanya dengan anggota keluarga mereka.

Di seluruh AS, lonjakan tersebut telah membanjiri rumah sakit dan membuat perawat serta petugas kesehatan lainnya kekurangan tenaga dan kelelahan.

“Kenyataannya pada Desember, Januari dan Februari akan menjadi masa-masa sulit. Saya benar-benar yakin ini akan menjadi masa tersulit dalam sejarah kesehatan masyarakat bangsa ini, ”kata Dr. Robert Redfield, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rabu (2/12/2020).

Otoritas kesehatan telah memperingatkan bahwa jumlahnya bisa berfluktuasi sebelum dan sesudah Thanksgiving, seperti yang sering terjadi di sekitar hari libur dan akhir pekan.

Karena penundaan pelaporan, angkanya terkadang turun, kemudian meningkat tajam beberapa hari kemudian karena lembaga kesehatan negara bagian dan lokal mengejar ketertinggalan laporan.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kekecewaan dengan Rekor Angka Kasus Covid-19 yang Kembali Meningkat

Potret suram muncul saat negara bagian memutuskan bagaimana vaksin akan didistribusikan ketika disahkan oleh pemerintah federal, yang diharapkan akan terjadi pada minggu depan.

Negara-negara bagian menghadapi tenggat waktu selambatnya hari Jumat, untuk mengirimkan permintaan dosis vaksin Pfizer dan menentukan ke mana mereka vaksin harus dikirimkan.

Karena ketersediaan vaksin diperkirakan akan terbatas hingga musim semi, sebagian besar negara bagian diharapkan mengikuti pedoman yang diadopsi oleh CDC minggu ini. Dalam pedoman tersebut, pekerja perawatan kesehatan dan pasien panti jompo harus menjadi kelompok pertama penerima vaksin. Namun kelompok profesi lain juga tengah dipertimbangkan sebagai kelompok pertama penerima vaksin.

Baca Juga: Inggris Siap Lakukan Vaksinasi Perdana Covid-19 Dalam Beberapa Hari ke Depan

Gubernur Arizona Doug Ducey mengatakan, dia ingin para guru mendapat prioritas untuk menjaga agar sekolah bisa tetap dibuka. Kelompok pemadam kebakaran menulis surat kepada gubernur Minnesota minggu ini, juga meminta agar mereka ditempatkan dalam prioritas pertama. Rencananya, Illinois akan memberikan prioritas pertama kepada petugas perawatan kesehatan.

Di Nevada, di mana para pejabat menekankan pentingnya untuk kembali membuka pariwisata, pihak berwenang awalnya menempatkan penghuni panti jompo di tingkat ketiga untuk vaksinasi, di bawah polisi, guru, operator bandara, dan pekerja ritel. Tetapi pada Rabu, mereka mengatakan akan merevisi rencana itu agar sesuai dengan pedoman CDC.

Texas menempatkan staf rumah sakit, pekerja panti jompo, dan paramedis di urutan teratas, diikuti oleh karyawan medis rawat jalan, apoteker, pekerja rumah duka, dan perawat sekolah. Pasien panti jompo tidak mendapatkan prioritas untuk fase pertama.

Menjaga petugas kesehatan tetap kuat, dianggap penting untuk menangani krisis. Dan pasien panti jompo mendapat prioritas karena mereka sangat rentan terhadap virus. Pasien dan anggota staf di panti jompo dan pusat perawatan jangka panjang lainnya menyumbang 39% dari kematian Covid-19 di negara itu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x