Kompas TV internasional kompas dunia

Ekspor China Melonjak Bulan Oktober Didorong Tingginya Permintaan Amerika Serikat

Kompas.tv - 7 November 2020, 22:05 WIB
ekspor-china-melonjak-bulan-oktober-didorong-tingginya-permintaan-amerika-serikat
Ilustrasi: kapal logistik barang. (Sumber: KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK)
Penulis : Fadhilah

BEIJING, KOMPAS.TV - Ekspor China melonjak pada Oktober 2020. Bahkan angkanya untuk pertama kali mencapai tingkat sebelum pandemi Covid-19.

Associated Press (07/11/2020) melaporkan, ekspor China tumbuh 11% dibanding bulan yang sama tahun lalu, menjadi sebesar 237,2 miliar dollar AS dan naik sebesar 9,9% dibanding ekspor bulan September lalu.

Impor tumbuh 4,7% dengan nilai 178 miliar dollar AS, turun dari tingkat impor bulan sebelumnya yang tumbuh 13,2%. Walau begitu, jumlah impor meningkat untuk beberapa produk.

Baca Juga: Bagaimana Kabar Ekspor-Impor Indonesia selama Pandemi Covid-19? Ini Penjelasannya

Eksportir China mendapat manfaat dari cepatnya China membuka kembali ekonomi, serta tingginya permintaan masker dan produk medis lainnya.

Kebijakan ini membuat para eksportir China mendapat porsi yang lebih besar dibanding pesaing mereka di negara lain yang mengalami berbagai hambatan akibat upaya pengendalian pandemi Covid-19.

Pada bulan Oktober, ekspor ke Amerika Serikat tumbuh 22,5% dibanding tahun sebelumnya ke tingkat 43,8 miliar dollar AS, naik 2% dibanding pertumbuhan ekspor 20% bulan sebelumnya. Impor barang-barang dari Amerika Serikat juga tumbuh 33% sebesar 12,5 miliar dollar AS, lebih tinggi dari pertumbuhan impor bulan September sebesar 24,5%.

Surplus perdagangan China membengkak sebesar 35,8% dibanding tahun lalu ke tingkat 58.4 milar dollar AS, atau salah satu yang tertinggi dalam sejarah negara tersebut.

Pertumbuhan itu memperbesar jurang perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat sebesar 18.5% yang saat ini senilai 31.4 miliar dollar AS.

China saat ini hampir menjadi satu-satunya ekonomi dunia yang tumbuh, sementara ekonomi pesaing mereka yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang justru mengalami penurunan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x