Kompas TV bisnis bumn

Bukan Rp 15 T, Rugi Garuda Menyundul Rp 16 T

Kompas.tv - 6 November 2020, 18:37 WIB
bukan-rp-15-t-rugi-garuda-menyundul-rp-16-t
Pesawat Garuda Indonesia (Sumber: Wikipedia)
Penulis : Dyah Megasari

JAKARTA, KOMPASTV. Maskapai penerbangan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Garuda Indonesia, merugi dengan nilai jumbo. Pandemi corona, membuat pendapatan Garuda, babak belur.

KompasTV “mengoprek” laporan keuangan Garuda yang disetorkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Kinerja perusahaan disajikan dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS/USD).

Sampai akhir September 2020 (dihitung dari awal tahun), kerugian Garuda yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai USD 1,07 miliar. Dalam laporan keuangan yang disetor, manajemen Garuda menyatakan, kurs rupiah yang jadi acuan adalah 14.918 per dollar AS bukan kurs rupiah saat ini.

Inilah yang membuat kerugian Garuda kalau dikonversi ke dalam rupiah, menyundul Rp 16,03 triliun, bukan Rp 15 triliun seperti banyak diberitakan media.

Baca Juga: Waduh, Garuda Indonesia Diselidiki KPK Inggris!

Padahal Untung Selisih Kurs

Pembatasan aktivitas sosial, bahkan sempat ada larangan terbang membuat pendapatan perusahaan terpuruk. Anjloknya enggak main-main, sampai 67,79 persen. Dari semula USD 3,54 miliar di akhir Desember 2019, menjadi USD 1,14 miliar di September 2020.

Menariknya, kalau BUMN lain yaitu PLN merugi jumbo karena selisih kurs, Garuda Indonesia sebenarnya malah diuntungkan. Nilainya USD 83,35 juta atau setara Rp 1,24 triliun.

Baca Juga: Dari Untung, PLN Balik Lagi Rugi Jumbo Rp 12 Triliun

Sayangnya kerugian ini tidak sebanding dengan hilangnya pendapatan perusahaan oleh pandemi. Hari ini, saham GIAA mendarat di level 242 per unit, atau menukik turun 58,98 persen dalam satu tahun terakhir.

(Dyah Megasari, Produser Kompas Bisnis)



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x