Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Berusaha Menyelamatkan Suara di 48 Jam Terakhir Menuju Pemungutan Suara

Kompas.tv - 2 November 2020, 09:57 WIB
trump-berusaha-menyelamatkan-suara-di-48-jam-terakhir-menuju-pemungutan-suara
Presiden AS Donald Trump sedang melayangkan lelucon tentang udara dingin, dalam kampanye yang berlangsung di Michigan Sports Stars Park, Minggu (1/11/2020). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

DETROIT, KOMPAS.TV - Presiden AS Donald Trump melakukan rangkaian kampenye terakhir, dalam 48 jam terakhir menuju hari pemungutan suara dalam pemilu 2020.

Sebuah kampanye di pagi yang dingin, dilakukan di Detroit, kota terbesar di negara bagian Michigan, Minggu (1/11/2020).

Dalam hembusan angin kencang dan suhu dingin menusuk, Trump mengatakan, “Terima kasih banyak, saya juga mencintai Anda. Jika saya tidak mencintai Anda, saya tidak akan berdiri disini, karena disini sangat dingin. Pikirkan ini! dua hari, sekarang tinggal dua hari, kan? Dua hari dari sekarang, kita akan memenangkan negara bagian Michigan lagi… dan lagi!”

Jajak pendapat sementara menunjukkan pamor Trump yang turun. Maka ia mencoba kampanye dengan cara mengadakan pertemuan besar.  Pertemuan seperti ini diharapkan akan membantu Trump menyampaikan pesannya kepada para pemilih.

"Jika Biden menang, China menang. Saat kita menang, Amerika menang. Pada 2016, Michigan memilih untuk memecat lembaga politik yang korup dan Anda memilih orang baru sebagai presiden, yang akhirnya mengutamakan Amerika," tambahnya seperti dilansir dari the Associated Press.

Baca Juga: Biden Manfaatkan Hari-Hari Terakhir Kampanye Dengan Menarik Simpati Warga Kulit Hitam

Tidak diketahui apakah aksi kampanye seperti ini akan memperluas daya tarik Trump, mengingat orang-orang yang hadir dalam kampanye ini kemungkinan besar memang pendukung setianya.

"Dua hari dari sekarang, Anda memiliki kekuatan melalui suara Anda, untuk menyelamatkan impian Amerika, untuk menyelamatkan negara kita dari apa yang bisa terjadi. Anda lihat Venezuela. Dua puluh tahun lalu, Venezuela adalah negara yang kuat, salah satu negara terkaya. Hari ini, mereka tidak memiliki air, mereka tidak memiliki makanan, mereka tidak punya obat, mereka tidak punya apa-apa. Ini adalah ideologi yang sama, yang Anda lihat mencoba masuk ke AS. Kami tidak biarkan itu terjadi. Negara ini dan saya sudah mengatakannya berkali-kali, tidak akan pernah menjadi negara sosialis. Ini tidak akan pernah!" ujar Trump.

Baca Juga: H-2 Pilpres AS, Joe Biden Berkampanye bersama Barrack Obama

Kampanye Trump selalu menarik kerumunan besar, dan yang menjadi perhatian adalah mereka tidak menjaga jarak dan sebagian dari pendukungnya tidak memakai masker. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan resiko penularan virus corona, saat tingkat penyebaran di AS yang belum juga surut.

Tetapi Trump masih saja memainkan kampanye yang senada seperti tahun 2016. Ia mempertunjukkan kecakapan memainkan pertunjukan, dengan dirinya sebagai elemen sentral yang diharapkan akan bergema sekali lagi dalam pemilu 2020.

Dengan lebih dari 91 juta suara yang sudah diberikan, sebenarnya Trump dan Biden sudah kehabisan waktu untuk mengubah persaingan.

Sebaliknya, mereka kini berfokus pada tempat-tempat yang menjadi basis mereka. Mereka memastikan bahwa setiap pendukung potensial telah memilih melalui pos atau akan melakukannya secara langsung pada hari Selasa (3/11/2020).

Baca Juga: Donald Trump Kecam Demonstrasi Antifa, Kembali Diikuti Ejekan Kepada Joe Biden

"Warga seperti Anda akan membantu membangun negara ini dan bersama-sama kami mengambil kembali negara kita. Kami mengembalikan kekuatan kepada Anda, rakyat Amerika. Dengan bantuan, pengabdian dan dorongan Anda, kami akan terus bekerja, kami akan terus berjuang. Kami akan terus menang, menang, menang!" kata Trump.

Kampanye di Detroit merupakan perhentian pertama dari rangkaian kampanye terakhir Trump. Dalam 48 jam terakhir menuju hari pemungutan suara, Trump dijadwalkan akan menghadiri 10 titik kampanye di seluruh AS.

Pada hari Minggu, dia juga mengunjungi Iowa, North Carolina, Georgia dan Florida.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x