Kompas TV nasional peristiwa

Mabes Polri Usut Konflik Kapolres vs Kasat Sabhara Polres Blitar

Kompas.tv - 2 Oktober 2020, 16:22 WIB
mabes-polri-usut-konflik-kapolres-vs-kasat-sabhara-polres-blitar
Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim. (Sumber: Surya/Samsul Arifin)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mabes Polri akan melakukan evaluasi terhadap konflik yang terjadi antara Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo dengan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

"Kapolres dan Kasat Sabhara akan dievaluasi," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020), dikutip dari Kompas.com.

Argo tak merinci evaluasi apa yang akan dilakukan terhadap keduanya. Namun dikatakannya, permasalahan keduanya sedang ditangani oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Timur.

"Akan diturunkan Paminal (Pengamanan Internal) ke Blitar untuk klarifikasi kasus tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono ketika dihubungi, Kamis (1/10/2020) sebelumnya.

Agus mengundurkan diri dari anggota Polri karena mengaku tidak tahan dengan kepemimpinan atasannya, AKBP Ahmad Fanani.

Baca Juga: Ini Kata-kata Teguran Kapolres Blitar ke Kanit Sabhara Sampai Mau Pensiun Dini dari Polri

Kasat Sabhara Polres Blitar Mundur dari Kepolisian

Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri mengundurkan diri dari kepolisian. Agus mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai anggota Polri ke Polda Jawa Timur.

"Saya sengaja kirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Polri. Hari ini saya resmi mengundurkan diri ke Bapak Kapolda nanti tembusannya ke Kapolri. Sudah saya ajukan, tinggal tunggu proses lebih lanjut," ujarnya, Kamis, (1/10/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

Agus mengungkapkan alasannya mundur karena tidak betah dengan kepemimpinan atasannya, yaitu Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

Kapolres Blitar dinilainya bersikap arogan dan kerap berkata kasar dalam memimpin bawahannya.

"Setiap beliaunya marah dan ada yang enggak cocok itu makian kasar yang disampaikan," ungkapnya.

Agus pun mengalami tekanan psikis. Sebagai kapolres, lanjut Agus, AKBP Ahmad Fanani tidak memberikan arahan apapun kepada bawahannya.

Namun, menurut Agus, jika ada pekerjaan yang menurutnya kurang berkenan, kapolres tidak membina anggotanya. Tapi justru memberi makian dan mengancam akan mencopotnya.

"Mohon maaf kadang sampai menyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya enggak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain. Sebenarnya kan kalau sudah salah ya sudah dibina. Ini dimaki terus-terusan. Kadang main copot-copot," lanjutnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x