Kompas TV regional update corona

Pengakuan Pengemudi Ojol Disuntik Vaksin Corona Buatan Sinovac: Ngantuk, Lapar, dan Suhu Tubuh Naik

Kompas.tv - 14 Agustus 2020, 23:58 WIB
pengakuan-pengemudi-ojol-disuntik-vaksin-corona-buatan-sinovac-ngantuk-lapar-dan-suhu-tubuh-naik
Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. (Sumber: AFP/NICOLAS ASFOURI via Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

BANDUNG, KOMPAS TV - Seorang warga yang tinggal di daerah Kopo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bernama Fadly menjadi salah satu relawan uji klinis calon vaksin virus corona atau Covid-19 buatan Sinovac.

Pria berusia 32 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi ojek online atau ojol itu kali pertama disuntik pada 11 Agustus 2020. 

Rencananya, Fadly akan menjalani penyuntikan vaksin untukkali kedua pada 24 Agustus mendatang.

Baca Juga: Indonesia Bersiap Vaksin Corona, Tim Riset: Harus Dilakukan dengan Hati-hati

"Total penyuntikannya ada dua kali,” kata Fadly dikutip dari Kompas.com pada Jumat (14/8/2020).

Selama menjadi relawan, kondisi kesehatan Fadly akan dipantau hingga enam bulan setelah penyuntikan.

“Nanti ada lima tahapan pemantauan, tahapan terakhir pemeriksaan enam bulan mendatang," ujar Fadly.

Setelah tubuhnya disuntikkan calon vaksin corona buatan Sinovac, Fadly mengaku tidak ada efek sampingnya. 

Baca Juga: 96 Calon Sukarelawan Vaksin Corona Dapat Suntikan Dosis Pertama!

Namun, dia merasakan rasa kantuk berat dan lapar. Tak hanya itu, ia juga merasakan suhu tubuhnya naik, tapi masih dalam tahap wajar.

"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly.

Selain itu, Fadly menambahkan, setelah vaksin disuntikkan ke tubuhnya, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan. Salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat.

"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun. Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x