> >

Tolak Banyak Jabatan selama Berkarier, Mendiang Buya Syafii Tak Suka Kerja Formalitas !

Vod | 27 Mei 2022, 18:33 WIB

KOMPAS.TV - Sosok Almarhum Buya Syafii Maarif memberikan dampak bagi banyak orang selama ia hidup, salah satunya bagi rekannya yang bertemu di ranah politik.

Dari antara banyaknya jabatan yang ditawarkan kepadanya, banyak yang ia tolak.

Alasannya tidak berbelit, ia hanya ingin pekerjaan yang dilakukan tidak bersifat "formalitas" saja.

Ya, Ahmad Syafii Maarif, seorang Cendekiawan Muslim Indonesia, tutup usia dalam perawatan karena sakit di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

Buya Syafii meninggalkan warisan etik yang kuat dalam perjuangan melawan korupsi dan ketidakadilan di masyarakat.

Ahmad Syafii Maarif, akrab dengan panggilan Buya Syafii, dikenal sebagai cendekiawan muslim terkemuka sejak masa awal reformasi.

Syafii yang menjadi Ketua Umum Muhammadiyah pada 1998 hingga 2005 merupakan tokoh yang senantiasa menjadi panduan moral dalam bersikap soal ketidakadilan dan pemberantasan korupsi.

Aktif dalam membela Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari segala intervensi dan pelemahan yang terjadi di Lembaga Antirasuah.

Namun Syafii tak alergi bila KPK diperbaiki lewat revisi undang-undang; yang disesalkan revisi tak melibatkan unsur masyarakat.

Pada saat revisi dilakukan, sejumlah mahasiswa berdemontrasi menolak revisi Undang-Undang KPK.

Soal perbaikan KPK, akhirnya Syafii mengkritik adanya dewan pengawas dalam struktur di undang-undang baru tentang KPK.

Kritik Syafii, sudah muncul saat KPK mulai terkena intervensi sejak aktif menangkapi para politikus dan kepala daerah, serta pejabat kepolisian.

Syafii di KPK sudah dikenal sejak menjadi anggota Komite Etik KPK.

Kerja KPK saat itu disorot, karena kasus demi kasus yang menjerat Nazarudin, Bendahara Partai Demokrat, hingga menyeret sejumlah rekan separtainya.

Penulis : Edwin-Zhan

Sumber : Kompas TV


TERBARU