> >

Alasan Desa Wisata Menjadi Tempat Liburan Paling Pas setelah Pandemi Berlalu

Jelajah indonesia | 29 Juli 2021, 09:25 WIB
Kegiatan river tubing di Desa Wisata Sindangkasih (Sumber: Instagram/@desawisatasindangkasih)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski pademi belum menampakkan tanda-tanda berakhir,   tapi  boleh jadi di kepala Anda sudah punya rencana berlibur ketika pandemi Covid-19 ini sudah terkendali. Dan rencana Anda itu paling pas direalisasikan di desa-desa wisata yang ada di Indonesia.

Desa wisata memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, daya tarik tersebut dimiliki desa wisata lantaran suasana pedesaan yang begitu kental yang menawarkan pengalaman lain bagi pelancong.

Wisatawan juga dapat merasakan hangatnya kearifan lokal, adat-istiadat di tiap desa serta kuliner yang khas.

“Saya mengamplifikasi, bahwa ini ada perubahan yang signifikan secara fundamental bahwa pariwisata itu lebih customize, localized, personalized dan smaller in size. Oleh karena itu desa wisata adalah solusinya,” kata Sandiaga saat kegiatan Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 untuk wilayah V yang digelar secara daring, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Mal Bunga, Inovasi Desa Wisata Sidomulyo Kota Batu, di Kala Pandemi

Selain itu, tambah Sandiaga, desa wisata juga mampu menjadi destinasi dengan penerapan protokol kesehatan yang sejalan di tengah pandemi Covid-19. Sebab, di desa wisata minim kerumunan. Berbeda jauh seperti lokasi wisata populer.

Terakhir, desa wisata diharapkan mampu mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi yang dapat diciptakan.

“Ini dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif dan memiliki manfaat ekonomi secara berkeadilan yang dapat dirasakan,” katanya.

Oleh karena itu, Sandiaga mendorong pengembangan desa wisata sebagai salah langkah untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) pascapandemi.

Sandiaga berambisi menjadikan desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.  

“Komoditas yang harus kita jaga agar desa wisata ini menjadi tulang punggung perekonomian dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak adalah ‘Hope’ atau harapan. Dan desa wisata ini mencerminkan suatu harapan di tengah-tengah keterpurukan di kala pandemi,” katanya.

Bagi Sandiaga, desa wisata adalah salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan, karenanya pihaknya all out mendorong pengembangan desa wisata.

“Sekarang kami menargetkan lebih dari 60 desa wisata per tahun yang ingin kita kembangkan. Kita tingkatkan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas (3A), baik program infrastruktur dasar sampai pengembangan SDM," terang Sandiaga.

"Di sini [desa wisata - red] pelatihan-pelatihan kita akan dorong tidak hanya berjualan di online, tapi membuat konten yang baik. Menciptakan event-event yang khas dan terjadwal serta terkomunikasikan dengan baik. Desa wisata harus adaptif dan relevan di tengah situasi saat ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Menikmati Lezatnya Sate Jamur Organik di Desa Wisata Kemiri

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU