> >

Wajib Dikunjungi! Inilah 6 Spot Wisata Negeri di Atas Awan

Jelajah indonesia | 11 Agustus 2020, 17:00 WIB
Pemandangan dari Puncak Gunung Prau (Sumber: Dok Pribadi/Dini Kurniasari)

Penulis: Dini Kurniasari

KOMPAS.TV - Ingin merasakan hawa dingin dan sejuk bahkan hingga napas mengeluarkan asap? Tidak perlu jauh-jauh ke negara bersalju. Cukup pergi ke Dataran Tinggi Dieng, kamu sudah bisa merasakan sensasi itu.

Dieng terletak di dua wilayah, yakni Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, Dieng. Ketika hampir setiap memasuki musim kemarau, termasuk pada 2020 ini, Dieng sedang memasuki hawa terdinginnya.

Bahkan rerumputan pun sempat membeku di beberapa waktu lalu, karena suhu yang rendah, yakni mencapai minus tiga derajat celcius.

Nah, Dataran Tinggi Dieng memiliki beberapa spot wisata yang bisa dikunjungi. Berikut spot wisata yang bisa didatangi apabila berkunjung ke Dieng. 

1. Gunung Prau

Kamu bisa camping dan menginap di Gunung Prau, apabila ingin berpetualang menanjak gunung. Memiliki ketinggian sekitar 2565 mdpl, Gunung Prau sangat cocok untuk didaki oleh pendaki pemula.

Jarak tempuh yang dihabiskan untuk mencapai puncak hanya sekitar tiga sampai empat jam saja bagi yang sudah terbiasa. Namun, apabila pemula, waktu yang dibutuhkan sekitar lima hingga enam jam perjalanan.

Dalam perjalanan akan sering ditemui banyak tanjakan, sehingga persiapankanlah fisikmu sebelum melakukan pendakian. Bersiaplah juga untuk terpukau dengan pemandangan indah yang disajikan setelah mencapai puncak.

Dari puncak Prau pemandangan lima gunung sekaligus, yakni Gunung Merapi, Merbabu, Gunung Sumbing, Sindoro, serta Gunung Slamet menghiasi di segala penjuru.

2. Bukit Sikunir

Bila hanya ingin menikmati perjalanan yang lebih santai, coba saja untuk mendatangi Bukit Sikunir. Berlokasi di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah, Bukit Sikunir merupakan tempat yang pas untuk berburu sunrise.

Bukit ini terletak di ketinggian 2.200 mdpl. Apabila ingin menikmati golden sunrise, kamu harus mendaki terlebih dahulu sekitar setengah jam hingga satu jam, yang biasanya dilakukan sebelum matahari terbit.

Pemandangan kabut putih juga akan menemani sembari menunggu matahari terbit dan berdiri memandangi kabut ini. Sensasinya seperti berada di atas awan. Ini menjadi salah satu alasan Dieng disebut dengan Negeri di Atas Awan, selain disebut dengan Negeri Para Dewa.

Ketika turun dari bukit saat pagi hari, kamu juga akan disajikan pemandangan indahnya alam Dieng dari ketinggian. Rasa lelah juga akan terobati ketika sudah sampai di bawah. Kamu juga dapat bersantai sembari memandangi Telaga Cebong yang masih berada di satu lokasi yang sama.

Telaga Warna (Sumber: Dok Pribadi/Dini Kurniasari)

3. Telaga Warna

Sesuai namanya, salah satu keistimewaan Telaga Warna adalah airnya yang bisa berubah warna. Terkadang warna airnya hijau dan kuning, biru dan kuning, atau berwarna warni seperti pelangi.

Variasi warna ini dipengaruhi oleh cuaca, waktu, dan tempat melihatnya. Selain itu, Air Telaga Warna juga mengandung belerang yang berasal dari aktivitas vulkanik di sekitar.

Hal itu jugalah yang menjadi penyebab pergantian warna pada air di telaga. Daerah Dieng memang masih nemiliki aktivitas vulkanik aktif.

Oleh karena itu, banyak ditemukan kawah di dataran tinggi ini. Terletak di ketinggian 2000 mdpl, spot terbaik untuk memandang keindahan Telaga Warna berada di salah satu bukit yang bernama Bukit Ratapan.

4. Kawah Sikidang

Aroma belerang yang menyengat akan menyambut apabila mendatangi kawah ini. Meski terlihat gersang, tetapi hawa di kawasan ini sangatlah sejuk, bahkan di kala terik matahari menyengat.

Jangan lupa menggunakan masker, selain untuk mencegah penularan Covid-19 bila berwisata di era pandemi, masker juga membantu mengurangi sesak napas karena menghirup aroma belerang yang keluar dari dalam kawah.

Diberi nama Sikidang, karena kawah ini memiliki kolam magma yang berpindah-pindah, seperti Kidang yang berarti kijang dalam bahasa Jawa.

Candi Arjuna (Sumber: Dok Pribadi/Dini Kurniasari)

5. Candi Arjuna

Terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Candi Arjuna yang memiliki luas sekitar 1 hektar ini merupakan kompleks candi terbesar di Dieng.

Kompleks Candi Arjuna ini kadang digunakan sebagai tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal. Ruwatan anak gimbal biasa dilakukan dalam acara Dieng Culture Festival yang digelar setiap tahun pada agustus.

Sayangnya karena pandemi Covid-19, festival tidak bisa terlaksana di tahun 2020 ini. Semoga kondisi bisa segera normal ya supaya Dieng Culture Festival bisa kembali terselenggara di tahun-tahun berikutnya.

6. Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sumur ini dipercaya dapat mengabulkan permohonan. Mitosnya, barangsiapa dapat melempar batu hingga menyentuh dinding batu sumur dipercaya akan sukses dan tercapai segala keinginannya.

Untuk bisa melihat sumur ini, sebelumnya harus meniti ratusan anak tangga. Meski disebut sumur, tetapi Jalatunda lebih terlihat seperti rawa-rawa dengan genangan air berwarna hijau pekat. Sumur ini juga luas melebihi luas sumur pada umumnya.

Nah, Dieng sudah kembali membuka pariwisatanya. Bagi kamu yang ingin berlibur, negeri di atas awan ini bisa menjadi destinasi pilihan. Namun, jangan lupa ya untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang ada agar liburanmu tetap aman dan menyenangkan!

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU