> >

Drone Emprit Heran Publik Tanggapi Positif Aksi Bjorka, Padahal Dirugikan

Internet | 13 September 2022, 05:05 WIB
Founder Drone Emprit Ismail Fahmi ungkap sentimen masyarakat terhadap peretas dengan nama akun Bjorka di Twitter cenderung positif, di Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (12/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan bahwa sentimen masyarakat terhadap hacker atau peretas dengan nama akun Bjorka di Twitter cenderung positif.

"Menarik ya, padahal di satu sisi data-data masyarakat ini kan banyak yang bocor, harusnya mereka rugi," kata Fahmi di Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (12/9/2022).

Fahmi menerangkan, warganet justru menjadikan peretas yang telah membocorkan data registrasi SIM Card masyarakat Indonesia itu seolah-olah pahlawan.

Menurut dia, hal itu karena masyarakat sudah sering kecewa dan tidak percaya lagi kepada pemerintah terkait keamanan data.

"Misalnya registrasi SIM Card yang dibocorkan oleh Bjorka. Dulu Kominfo janji datanya akan aman, penipu tidak bisa spam, dan sebagainya. Tapi kan tetap terjadi dan itu jalan terus, publik protes, tidak ada perbahan," ujarnya.

Ia menilai peretasan data masyarakat dan sejumlah pejabat publik yang dilakukan Bjorka seolah menampar pemerintah.

“Itu akhirnya didukung netizen (warganet) dan mereka suka sekali. Padahal data itu merugikan warga,” jelasnya.

Baca Juga: Pakar Digital Forensik: Kebocoran Data Salah Penyelenggara Sistem Elektronik, Bukan Masyarakat

 

Menurut Fahmi, kemarahan dan kekesalan publik terhadap pemerintah harus dipahami dari sisi komunikasi publik pemerintah.

“Masyarakat saat ini ada distrust (ketidakpercayaan -red), kok diminta menjaga NIK? Sudah enggak percaya, suruh jaga NIK,” ujarnya menanggapi pernyataan Menkominfo beberapa hari lalu. 

“Kan jadi semakin marah, makin kesal,” imbuhnya.

Ia membandingkan penanganan perlindungan data oleh pemerintah Singapura. Pemerintah negara tetangga Indonesia itu, kata dia, menjelaskan kepada masyarakat tentang dampak, kerugian, serta tindakan yang harus dilakukan warganya jika terjadi kebocoran data pribadi.

“Seperti ini kan akan menimbulkan kepercayaan ya,” terangnya.

Menurut dia, pemerintah Indonesia mestinya tidak menyangkal adanya kebocoran data yang terjadi.

Baca Juga: Dipanggil Presiden, Kepala BSSN Minta Masyarakat Tetap Tenang Soal Kebocoran Data

“Masyarakat akan lebih respect (menghormati -red) kalau melihat pemerintah di sisi masyarakat, melindungi masyarakat,” ungkapnya.

Ia menyarankan pemerintah untuk mengakui adanya kebocoran data dan memperbaiki kepercayaan publik. Sebab menurutnya, komunikasi publik pemerintah terhadap masyarakat sangat penting.


 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU