> >

Peneliti Berhasil Temukan Sel Baterai yang Aman jika Tertelan Anak-Anak

Teknologi | 18 April 2023, 06:40 WIB
Tim peneliti di Istituto Italiano di Tecnologia (Italian Institute of Technology/IIT) menciptakan baterai yang dapat dimakan dan dapat diisi ulang. Baterai dibuat dari bahan yang biasa dikonsumsi sebagai bagian dari makanan kita sehari-hari. (Sumber: IIT-ISTITUTO ITALIANO DI TECNOLOGIA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terobosan baru, Tim peneliti dari Italian Institute of Technology berhasil menciptakan sel baterai yang aman bagi anak-anak.

Sel baterai itu dapat diisi ulang dari bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Aplikasi baterai ini dapat digunakan dalam diagnostik kesehatan dan mainan anak-anak.

Artinya baterai ini aman jika tidak sengaja tertelan oleh anak-anak.

Dikutip dari Kompas.id, temuan ini dipublikasikan di jurnal Advanced Materials pada Sabtu (15/4/2023) dengan penulis pertama Ivan K Ilic, peneliti dari Center for Nano Science and Technology Italian Institute of Technology (IIT). Penelitian dipimpin Mario Caironi, koordinator laboratorium Printed and Molecular Electronics IIT Center.

Mario Caironi telah berfokus pada studi tentang sifat elektronik makanan dan produk sampingannya, untuk menyatukannya dengan bahan yang dapat dimakan dan membuat bahan elektronik baru yang dapat dimakan. 

Dalam kajian ini, Caironi dan tim mengambil inspirasi dari reaksi redoks biokimia yang terjadi pada semua makhluk hidup dan mengembangkan baterai yang memanfaatkan riboflavin atau vitamin B2 yang biasa ditemukan dalam kacang almond sebagai anoda, dan quercetin atau suplemen dan bahan makanan, terdapat dalam rempah kaper (caper bush), sebagai katoda.

Baca Juga: Burung Dodo yang Sudah Punah Ingin Dihidupkan Lagi, Rencana Itu Malah Dikritik Ilmuan

Sel baterai ini memiliki daya 0,65 volt, tegangan yang cukup rendah untuk tidak menimbulkan masalah pada tubuh manusia saat tertelan. Ini dapat memberikan arus 48 mikro ampere (μA) selama 12 menit, atau beberapa mikroamper selama lebih dari satu jam, cukup untuk memasok daya ke perangkat elektronik kecil, seperti LED berdaya rendah, untuk waktu yang terbatas.

Contoh baterai isi ulang yang dapat dimakan sepenuhnya ini yang pertama kali dibuat. Hal ini akan membuka pintu bagi aplikasi elektronik baru yang dapat dimakan.

”Potensi penggunaan di masa mendatang berkisar dari sirkuit dan sensor yang dapat dimakan yang dapat memantau kondisi kesehatan hingga menyalakan sensor untuk memantau kondisi penyimpanan makanan,” kata Caironi.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.id


TERBARU