> >

Sosok Haman, Arsitek Di balik Kemegahan Firaun

Beranda islami | 10 Maret 2020, 19:01 WIB
Dekorasi Dinding di dalam Kuil Hatshepsut di Luxors west bank, Mesir (Sumber: Przemyslaw Idzkiewicz)

Haman adalah pria paling berpengaruh di dalam kerajaan Fir'aun. Disana ia menempati beberapa posisi penting antara lain sebagai Menteri, Penasihat Raja dalam bidang keagamaan serta sebagai Pelaksana Proyek Pembangunan Menara.

Al Quran juga menegaskan bahwa Haman adalah arsitektur, ahli bangunan Fir'aun, yang perannya adalah sebagai pemimpin pekerja batu pahat, dalam arti lain dialah staf ahli Fir'aun di bidang bangunan

Dalam Al Quran nama Haman juga disebut sebanyak enam kali pada beberapa surah. Yaitu pada surah Al Qashash (ayat 6,8,38), Al Ankabut (39), Al Mu'min (ayat 24,36) . 

"Dan berkata Fir'aun, Hai Haman buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, yaitu pintu-pintu langit. Supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". (Al Mu'min 36-37)

Haman sebenarnya mengetahui bahwa mustahil membangun menara seperti yang diinginkan Fir'aun, bahkan meski peradaban Mesir kala itu terbilang maju membangun menara hingga ke pintu langit merupakan perkara ajaib yang tak mampu dilakukan. kendati demikian ia mengiyakan perintah Fir'aun, agar sang raja tak murka padanya.

Hingga kemudian Haman dengan kedudukannya memberikan pengaruh bagi keputusan sang raja. Ia dengan mulut manisnya berusaha memuja Fir'aun,

"Namun paduka untuk pertama kalinya saya merasa keberatan, kendati anda telah membangun menara menjulang, anda tak akan pernah menemukan siapapun di langit karena tidak ada tuhan selain anda", ujar Haman.

Mendengarnya Fir'aun langsung berbangga diri dengan memuja diri sendiri dengan ucapan Haman, hingga ia mendeklarasikan diri kembali sebagai Tuhan,

"Wahai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku", ujar Fir'aun.

Setelah pembangunan menara yang melibatkan sedikitnya 50.000 orang pekerja selesai, Fir'aun lalu menembakkan panah dari puncak menara. Fir'aun berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dengan menunjukkan anak panahnya yang kembali telah berlumuran darah. Menara itu kemudian dirobohkan oleh Jibril menjadi tiga bagian yang menewaskan hampir seluruh pekerja.

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU