> >

Meskipun Kondisi Haid, 4 Ibadah Ini Tetap Bisa Dilakukan Perempuan

Beranda islami | 8 September 2022, 10:35 WIB
Ilustrasi seorang perempuan haid. Dalam Islam, ada empat ibadah yang dibolehkan dilakukan seorang haid (Sumber: macrovektor/freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Meskipun dalam kondisi haid dan dilarang melakukan berbagai ibadah wajib seperti salat hingga puasa maupun adanya larangan membaca Al-Qur'an, perempuan tetap bisa melakukan beberapa ibadah lain. 

Ibadah-ibadah ini tetap bisa dilakukan bagi perempuan ketika sedang mengalami haid lantaran tidak ada larangan di dalamnya. Bahkan, ibadah-ibadah ini bisa bernilai ibadah tambahan bagi pengamalnya. 

Haid atau menstruasi sendiri adalah siklus rutin bagi perempuan. 

Dilansir dari situs resmi MUI, berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan saat perempuan haid. Paling tidak, ada empat amalan, yakni: 

4 Ibadah Bisa Dilakukan Perempuan Haid

Pertama, memperbanyak zikir dan selawat.

Melantunkan keduanya bukanlah larangan saat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak zikir maupun selawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.

Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknya, misalnya, kalimat Tayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan yang bisa memenuhi kekosongan ibadah seperti salat.

Rasulullah SAW bersabda: "Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1.000 kebaikan atau dihapus darinya 1.000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)

Baca Juga: Ingat, 9 Hal Ini Dilarang saat Perempuan Haid, Apa Saja?

Kedua, murajaah hafalan Al-Qur'an.

Murajaah adalah kegiatan menghafal atau mengulang bacaan Al-Qur'an tetap dibolehkan ketika perempuan haid. Yang diharamkan saat sedang haid adalah menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an.

Kendati dilarangnya perempuan untuk menyentuh mushaf saat haid, tidak menjadikan perempuan tidak bis mendapat pahala dari membaca kitab suci.

Perempuan tetap bisa mendapat pahala membacanya dengan melakukan murajaah hafalan atau membaca Al-Qur'an, bisa menggunakan terjemah sebagai pengganti amalan membaca kitab suci umat Islam tersebut.

Ketiga istikamah beristighfar.

Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.

Dalam haditsnya, Rasulullah menjelaskan tiga keutamaan bagi seseorang yang istikamah dalam membaca istighfar.

Sabda Nabi: Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Daud).

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid, Persiapan Salat Idulfitri 1443 H

Keempat, menjaga kebersihan.

Dalam Islam diajarkan untuk kita untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun. Termasuk dalam kondisi haid, maka sebaiknya tetap menjaga kebersihan.

Nabi bahkan pernah menyuruh istrinya, Aisyah, untuk senantiasa menjaga kebersihan, meskipun dalam kondisi haid.

Disebutkan dalam hadits dari Aisyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi Muhammad SAW, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid.

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya: ‎ “Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan bersisirlah…” (HR Bukhari 317 & Muslim 1211). 

Itulah empat ibadah yang tetap bisa dilakukan meskipun seorang perempuan sedang haid. Wallahu a'lam. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU