> >

Kisah 7 Langit dalam Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhamad yang Penuh Hikmah

Beranda islami | 26 Februari 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi langit malam. Dalam perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad berjumpa dengan para Nabi di langit hingga langit ketujuh (Sumber: KOMPAS.COM/Shutterstock/Nazar Yosyfiv)

Malaikat Jibril pun membawa Nabi Muhammad lebih tinggi ke langit ketiga dan berjumpa Yusuf. Nabi Yusuf mengucapkan salam dan mengaku kenabian beliau.

Baca Juga: 4 Amalan untuk Menyambut Isra Miraj

Langit keempat

Beliau lantas dimirajkan menuju langit keempat dan berjumpa dengan Nabi Idris. Beliau lantas memberi senyum dan memberi salam, lantas mengakui kenabian Nabi Muhammad SAW.  

Langit kelima

Di langit kelima, Nabi Muhammad berjumpa Nabi Harun bin Imran dan mengucapkan salam kepada beliau, lantas mengakui kenabian Nabi Muhammad.

Langit keenam

Nabi Muhammad lantas dimirajkan lebih tinggi ke langit keenam dan berjumpa dengan Nai Musa bin Imran. Lantas Nabi Musa mengucapkan salam dan memberi salam kepada beliau.

Di tempat ini pula, nanti ketika nanti Nabi Muhammad turun usai berjumpa dengan Allah SWT, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad untuk meminta keringanan jumlah ibadah salat, dari yang jumlahnya 50 kali dalam sehari hingga menjadi 5 waktu seperti kita kenal saat ini. 

Baca Juga: Kisah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Awal Perintah Salat Lima Waktu

Langit ketujuh

Beliau lantas menuju langit ketujuh dan berjumpa dengan Nabi Ibrahim.  Beliau mengucapkan salam dan mengakui Nabi Muhammad adalah pemimpin para Nabi. 

Dari langit ketujuh ini, Malaikat Jibril lantas mengantar Nabi ke Sidratul Muntaha, sebuah tempat Indah yang menurut para ulama menjadi batas antara langit dengan Surga.

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. ( QS An-Najm : 13-18).

Dari situ pula, beliau berjumpa dengan Allah SWT dan perintah salat diturunkan sebanyak 5 waktu dan menjadi ibadah utama bagi muslim. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU