> >

Seorang Crazy Rich Didatangi Malaikat Pencabut Nyawa dan Beginilah Kisahnya

Beranda islami | 16 September 2021, 10:44 WIB
Ilustrasi, seorang kaya raya crazy rich (Sumber: mathieu stern/unsplash)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada zaman dahulu ada seseorang yang terlalu kaya (crazy rich) hingga hartanya tidak akan habis tujuh turunan. Hidupnya sejahtera, anaknya banyak. Namun, ketika kontraknya di dunia akan habis, ia justru merana. Bagaimana bisa?

Hikayat ini ceritakan oleh Imam Ibnul Jauzi ‘uyun al-Hikayat Min Qashash ash-sholihin wa Nawadir az-Zahidin. Suatu ketika malaikat pencabut nyawa datang ke orang kaya tersebut dengan menyamar sebagai orang miskin.

Malaikat yang menyamar itu mengetuk pintu dan berkata,”Panggilkan pemilik rumah ini!”

Sontak, para pelayan di rumah itu tertawa keras.

“Memangnya kau siapa? Tidak layak tuan kami menemuimu!” tutur salah satu pelayan, sedikit menghardik.

Malaikat itu diam. Ia mengetuk pintu kembali. “Sampaikan saja kepada tuanmu, aku malaikat pencabut nyawa,” tuturnya.

Dari jauh, si orang kaya itu ternyata mendengar. Ia lemas bukan kepalang, kepalanya tertunduk. Ia memanggil pelayannya dan meminta mereka untuk memelankan suara dan berkata lembut.

Baca Juga: Kisah Maling Harta Umat, Nabi pun Enggan Menyalatkan

Malaikat tadi lalu menemui si orang kaya. Keluarganya pun datang, seakan tidak percaya orang lusuh itu merupakan malaikat. Mereka berbisik-bisik, tapi si orang kaya tampak begitu yakin bahwa ia malaikat yang dikirim untuknya.

“Segeralah berwasiat, aku akan segera mencabut nyawamu sebelum kausempat keluar rumah,” tuturnya kepada orang kaya.

Tak lama,  orang kaya itu pun wafat.  Sontak, para keluarga histeris dan menangis. Mereka tahu, ternyata harta tidak bisa menyelamatkan si orang kaya.

Mereka pun mengambil harta dan emas yang berpeti-peti, membukanya.

 “Terlaknat kalian harta-harta tidak berguna. Ka membuat diriku melupakan Rabb-ku, membut kami lalai, tidak bisa menolong kami,” hardik mereka.

Tiba-tiba harta itu berdiri, ia berkata kepada kerabat orang kaya itu. “Duhai orang kaya. Salah jika kalian mencaci maki kami. Aku sudah membuat derajat kalian tinggi.

Kami telah membuat kalian punya kedudukan sama dengan raja-raja dan tuan-tuan. Lihatlah ketika keluarga kalian meminang seseorang yang kalian kehendaki, bukankah langsung setuju dengan harta.

Lalu, bagaimana nasib seorang saleh yang juga ingin melamar seseorang yang kalian pilih itu, mereka gagal karena harta kalian menghalanginya. Dan masih banyak lagi.

Wahai orang kaya, bukankah kau menggunakan kami untuk membiayai orang-orang kejam dan kami tidak bisa menolak?

Wahai orang kaya, Jika kau memilih kami untuk berbuat baik, kamu akan dapat kebaikan. Sedangkan untuk kejahatan, maka dia akan mendapatkan celaka.”

Begitulah harta berbicara. Semoga Allah selalu melindungi kita. Amin… Wallahu a’lam.

Baca Juga: Cerita Seorang Pemuda yang Berjalan di atas Air

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU