> >

Kisah Cinta Sahabat Ali dan Fatimah: Pernikahan Romantis yang Bikin Meleleh

Beranda islami | 11 September 2021, 18:35 WIB
Cinta akan selalu datang tepat waktu, jodoh tidak akan tertukar. (Sumber: pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Cinta sahabat Ali kepada Fatimah memang sangat besar, tapi ia sempat ragu ketika hendak melamar putri Nabi tersebut. Masalahnya, ia tidak punya kekayaan sama sekali, bahkan sekadar mahar yang lazim digunakan untuk pernikahan pun tidak ia miliki. Tapi, apakah Nabi melihat kekayaan seseorang untuk putrinya?

Tentu saja tidak. Fatimah apa lagi, ia sudah mencintai Ali meskipun perasaan itu tidak pernah ia ungkapkan.

Tapi, Ali juga manusia biasa. Ali yang dikenal begitu garang laiknya singa yang begitu ditakuti lawan dalam medan perang itu tiba-tiba kisut jika dihadapkan dengan perasaan cintanya itu. Sebuah perasaan yang tidak ia mengerti, sebuah cinta suci yang datangnya dari Ilahi.  

Ia pun sempat hendak mundur untuk mempersunting Fatimah mengingat banyak pemimpin kabilah dan saudagar kaya hendak menikahinya. Namun, ketika ia mendengar Nabi menolak semua lamaran untuk putrinya itu, keberanian untuk menemui Nabi dan melamar putrinya tersebut kembali muncul.

Singkat cerita, ia pun akhirnya berjumpa dengan Nabi dan dengan gugup, menyatakan perasaannya. Sesuatu yang ia takutkan pun muncul.

Baca Juga: Kisah Cinta Sahabat Ali dan Fatimah: Saling Jatuh Cinta dari Jauh, Saling Mendoakan dalam Diam

“Apakah kedatanganmu memang benar untuk melamar putriku, wahai Ali?” tanya Nabi.

Ali terdiam sejenak. Lalu, dengan keberanian yang ia kumpulkan perlahan-perlahan ia menjawab, “Betul, wahai Amirul Mukminin.”

Keduanya saling berpandangan. “Apa mahar yang sudah kausiapkan, Ali?”

“Demi Allah, wahai Amirul Mukminin. Engkau tahu kondisiku. Hartaku hanyalah sebuah baju besi dan pedang yang menempel di tubuhku, dan seekor unta yang menemaniku tiap hari,” jawabnya.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU