> >

Risma Yakin Bisa Memutus Penyebaran Covid-19 di Surabaya Lewat Perwali dan Tes Massal Gratis

Berita daerah | 17 Juni 2020, 10:56 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Sumber: KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Baca Juga: Akhirnya!! Permintaan Risma Disetujui, Khofifah Tak Perpanjang PSBB Surabaya

Di samping itu, Risma menuturkan sejak awal Pemkot Surabaya sudah masif melakukan tracing dan pengelompokan atau klaster terkait pasien Covid-19.

Dengan demikian, saat ini bisa diketahui orang-orang yang berstatus OTG, ODP, PDP, dan konfirmasi Covid-19. Saat ini, data tersebut sudah dikantonginya, termasuk data-data tracing sejak awal hingga saat ini.

"Alhamdulillah, sampai hari ini tidak keluar dari data kami. Biasanya, pertambahan positif itu berasal dari ODP atau PDP yang baru keluar swabnya dan ternyata positif, dan itu sudah kami pantau," tutur Risma.

Selain melakuan pelacakan langsung, Risma juga sampai saat ini masih gencar membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Lewat kampung tangguh, masyarakat diminta berpartisipasi dan berperan aktif menekan penyebaran Covid-19.

Untuk memastikan program ini berjalan baik, RIsma bahkan sudah berkoordinasi dengan Polres Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya.

Diharap, pembentukan kampung tangguh hingga ke tingkat RW se-Kota Surabaya. Adapun saat ini sudah ada 1.340 kampung yang sudah membentuk kampung tangguh tersebut.

Baca Juga: Risma Tak Perpanjang PSBB di Surabaya Karena Alasan Ekonomi

"Jadi, kami terus menciptakan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat di tingkat bawah. Kalau ini maksimal di tingkat bawah, saya yakin bisa menghambat penyebarannya," kata Risma.

Lebih lanjut, Risma menjelaskan tentang protokol kesehatan di berbagai bidang sesuai landasan Perwali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada kondisi pandemi Covid-19.

Ia menuturkan, di pasar sudah dilakukan penataan, termasuk pula di mal, hotel, tempat ibadah, transportasi dan berbagai bidang lainnya.

"Jadi, kami ada kampung tangguh, mal tangguh, tempat ibadah tangguh, pasar tangguh dan berbagai bidang lainnya. Ini penting supaya warga ikut sadar dan bersama-sama melawan Covid-19 ini," kata Risma.

Mendengar penjelasan Risma, Menko PMK Muhajir Effendy menyuruh salah satu stafnya untuk meminta kepala daerah lain di Indonesia, khususnya kepala daerah yang di wilayahnya itu banyak kasus Covid-19 bisa belajar kepada Risma.

Baca Juga: Risma Terus Lakukan Sosialisasi untuk Tingkatkan Kedisiplinan Warga!

"Suruh belajar ke sini mereka (Bupati atau Wali Kota yang daerahnya banyak kasus Covid-19) biar tahu," kata Muhajir.

Saat itu, Muhajir juga meminta salah satu staf Risma untuk menyusun pemaparan Risma lebih detail dan lebih akurat. Tujuannya, agar semua orang bisa menerapkannya dengan baik.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU