> >

Strategi Pemkot Surabaya Tekan Penyebaran Corona hingga Keluar dari Zona Hitam

Berita daerah | 3 Juni 2020, 17:31 WIB
Ilustrasi: virus corona yang menyebar di seluruh dunia (Sumber: kompas.com)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Jumlah kasus pasien positif virus corona (Covid-19) di Kota Surabaya terus meningkat. Bahkan status Kota Pahlawan itu berubah menjadi zona hitam.

Sejauh ini Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menekan angka penyebaran Covid-19 tersebut.

Salah satunya dengan melakukan rapid test dan tes swab massal ke sejumlah wilayah di Kota Pahlawan itu.

Baca Juga: Surabaya Zona Hitam Corona, Pemkot Heran Jakarta yang Lebih Banyak Malah Merah

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, dalam beberapa hari terakhir pemkot gencar melakukan tes massal di wilayah yang dinilai terdapat pandemi.

"Hari ini kami terus melakukan rapid test dan tes swab massal di beberapa titik," kata Fikser dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Menurut dia, warga yang dinyatakan positif setelah rapid test maupun tes swab, maka apabila kondisi kesehatannya bagus atau tanpa gejala, akan ditempatkan di Hotel Asrama Haji.

Namun, apabila pasien positif memiliki gejala atau penyakit penyerta, pasien tersebut akan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan.

"Ini bentuk atau langkah kami untuk menekan angka kasus Covid-19 dan pemutusan mata rantai. Dengan tahu jumlah hasil rapid test dan tes swab, maka kami sudah tahu mana yang harus kami konsentrasi dengan peta yang kami miliki," kata Fikser.

"Mana yang harus kami fokuskan, ada peta penanganan yang jelas dan kami sudah tahu sasarannya siapa mereka yang harus kami perhatikan. Nah, di situlah fokus pemerintah untuk melakukan penyembuhan-penyembuhan itu," sambungnya.

Baca Juga: Jawa Timur Tertinggi Penambahan Kasus Corona, Surabaya Zona Hitam

Peta sebaran virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur. Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir. (Sumber: Screenshot)

Tahap Penyembuhan

Tahapan penyembuhan juga menjadi perhatian untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Surabaya.

Pada tahap penyembuhan ini, lanjut Fikser, pasien selalu diberikan vitamin, makanan gizi tambahan, dan pengobatan secara medis oleh tim dari Dinas Kesehatan bekerja sama dengan rumah sakit agar penanganannya dilakukan dengan baik.

"Mereka diberikan pengobatan ya, ada treatment kesehatan secara medis yang diberikan kepada mereka, baik itu yang ada di rumah maupun yang di rumah sakit," ungkapnya. 

Bagi pasien positif yang tinggal di rumah atau menjalani isolasi mandiri, ada pendampingan yang dilakukan secara daring kepada mereka.

Pendampingan dan pemantauan ini dilakukan setiap hari.

"Jadi, kami berkomunikasi terus dengan mereka. Ada vitamin, makanan, komunikasi terus," ujar Fikser.

Termasuk pasien yang di rumah sakit karantina dan di Hotel Asrama Haji.

Selain diberikan vitamin, kesehatan mereka terus dikontrol dan dibuat harus sehat dengan melakukan olahraga setiap hari.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU