> >

Kisah 5 Polisi Gadungan di Bintaro, Modifikasi Mobil Pribadi Mirip Kendaraan Polisi Demi Peras Warga

Berita daerah | 28 Mei 2020, 16:46 WIB
Mobil dinas yang digunakan sekelompok orang yang mengaku polisi untuk memeras seorang pemuda di Pondok Aren, Tangerang Selatan. (Sumber: (Dok. Polsek Pondok Aren))

"Pelaku mengaku polisi berpangkat AKP lulusan Akpol 2009 dari PAMINAL Mabes Polri," katanya.

"Itu terjadi saat anggota ingin meminta kartu anggota para tersangka. Namun tersangka tidak dapat menunjukan identitasnya.”

Sementara itu, Kapolsek Pondok Aren, Kompol Afroni Sugiarto, menjelaskan peristiwa pemerasan yang dilakukan kelima polisi gadungan terhadap AH berawal saat korban tengah nongkrong bersama teman-temannya lalu didatangi para pelaku.

Baca Juga: Menipu, Polisi Gadungan Berpangkat Iptu Diringkus Petugas

Mereka datang mengendarai mobil menyerupai kendaraan dinas polisi berpelat nomor 1512-01.

"Mereka pakai mobil jenis Kijang Innova dengan pakai pelat nomor dinas 1512-01 dengan lampu rotator," kata Afroni.

Saat didatangi, korban merasa ketakutan dan langsung pergi dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku kemudian mengejar korban dan menyuruhnya berhenti sambil melepaskan tembakan sebanyak lima kali.

Selanjutnya, para pelaku mengintimidasi korban dengan berpura-pura menanyakan kelengkapan dokumen kendaraan.

Kemudian, korban dibawa masuk ke dalam mobil dengan alasan akan dibawa ke Polres Tangerang Selatan karena korban tidak dapat menunjukkan kelengkapan dokumen kendaraan.

Baca Juga: Polisi Gadungan Ditangkap saat Memeras Pengguna Jalan

"(Di dalam mobil) korban diintimidasi seperti 'kamu mau saya tembak atau kamu punya uang enggak', (korban) ditekan, (korban) ditodong," kata Afroni.

Di saat bersamaan, polisi mencurigai mobil pelaku yang melintas di depan kantor Polsek Pondok Aren. Saat mobil para pelaku dihentikan, mereka mengaku sebagai anggota Paminal Mabes Polri.

Polisi kemudian menggeledah mobil pelaku dan menemukan barang bukti berupa tiga senjata api jenis airsoft gun.

"Langsung diamankan karena tidak bisa menunjukkan kartu identitas (Polri), alasannya ketinggalan," tutur Afroni.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU