> >

Pangdam Cendrawasih Janji Tak akan Lindungi Anak Buahnya yang Tewaskan 3 Anggota Polri

Berita daerah | 14 April 2020, 09:52 WIB
Pelelpasan jenazah korban bentrok anggota Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755, Jayapura, Senin (13/4/2020). (Sumber: (Dok Humas Polda Papua))

PAPUA, KOMPAS TV - Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, menuturkan bakal menegakkan hukum terkait tewasnya tiga anggota Polri di Mamberamo Raya, Papua. Karenanya, dia berjanji tak akan melindungi anak buahnya yang terlibat.

Demikian hal tersebut disampaikan Mayjen Herman saat mengunjungi langsung Pos Yonif 755 di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, lokasi meninggalnya tiga orang anggota Polri. Herman datang bersama Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw.

“Proses hukum akan dilakukan bagi yang berbuat pelanggaran,” kata Herman di depan para prajurit Yonif 755.

Selain melihat langsung lokasi kejadian, Herman ingin memastikan investigasi gabungan TNI-Polri berjalan sesuai prosedur, yakni memeriksa oknum prajurit TNI yang terlibat dalam insiden bentrokan yang menyebabkan tertembaknya anggota Polres Mamberamo Raya pada (Minggu, 12/4/2020).

Baca Juga: Bentrokan Antara Oknum Polri dan TNI Memakan Korban Jiwa

Dalam kesempatan tersebut, di hadapan anggota Pos Satgas Yonif 755, Pangdam Cendrawasih menegaskan tidak akan melindungi anggotanya yang bersalah.

Herman Asaribab juga mengevaluasi unsur pimpinan pos yang kurang mampu berkoordinasi dengan baik dengan institusi kepolisian. 

"Ini tidak boleh terjadi lagi. Semua anggota TNI di wilayah harus saling mengenal dengan rekan dari kepolisian. Bila kalian saling mengenal, maka persoalan di lapangan akan cepat terselesaikan," katanya.

Tak hanya itu, Herman mengingatkan agar prajurit yang bertugas di wilayah untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di tempat mereka bertugas. 

"Pahami kearifan lokal masyarakat dan jadikan Bupati dan tokoh-tokoh masyarakat setempat sebagai orang tua kalian, supaya kalian tidak salah melangkah saat melaksanakan tugas," kata Herman.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU