> >

Duka Susur Sungai SMPN 1 Turi, Sri Sultan Beri Nasihat dan Kirim Surat Edaran

Berita daerah | 22 Februari 2020, 14:46 WIB
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mendengarkan paparan soal hanyutnya ratusan siswi SMPN 1 Turi. (Sumber: KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)

Sebab pada musim hujan, lanjutnya, sangat berbahaya berada di pinggir sungai. Apalagi berada di dalam sungai.

"Selama musim hujan ini jangan melakukan aktivitas di sungai. Entah alasannya bersih desa, atau bersih kali, ditunda saja dulu," urainya.

Menurutnya, meski di bawah cerah tetapi kalau di atas hujan maka berada di sungai tetap berbahaya. Karena aliran sungai itu ke bawah.

"Karena dekat dengan merapi kekuatan daya dorongnya tinggi, meluncurnya. Yang di (kali) Code kemarin penuh kan kota juga tidak hujan, tapi di utara kan hujan deras," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, dilaporkan hanyut saat mengikuti kegiatan pramuka susur sungai pada Jumat (21/2/2020).

Saat itu sebanyak 249 siswa SMPN 1 Turi, Sleman mengikuti kegiatan susur sungai.

Kegiatan yang dilakukan pada pukul 15.00 WIB itu mendadak menjadi sebuah bencana saat arus Sungai Sempor yang awalnya tenang berubah deras.

Hingga Sabtu (22/02/2020) pagi, berdasarkan data sementara TRC BPBD DIY, korban meninggal dunia mencapai 7 siswa.

Sementara korban selamat sebanyak 216 siswa. Kemudian korban luka ada 23 siswa yang tengah dilakukan perawatan di rumah sakit dan Puskesmas di sekitar lokasi kejadian.

Saat ini proses pencarian juga terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dan relawan dengan menyusuri Sungai Sempor untuk mencari 3 korban yang belum ditemukan.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU