> >

Heboh! Banjir di Demak dan Isu Munculnya Selat Muria, Ahli Geologi: Tidak Bisa Muncul Lagi

Jawa tengah dan diy | 22 Maret 2024, 06:00 WIB
Kolase citra Selat Muria pada abad ke-7 dan ke-16. Banjir di Demak disebut sebagai isyarat munculnya Selat Muria. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda di Demak, Jawa Tengah dan sekitarnya memunculkan narasi mengenai kemunculan Selat Muria yang telah lama hilang.

Hal ini bermula dari akun X @nuruzzaman2 yang mengunggah foto zona banjir pada 2024 dan membandingkannya dengan foto citra Selat Muria pada abad ke-7 dan ke-16.

Benarkah Selat Muria Akan Hidup Kembali,” tulis akun tersebut, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga: Heboh soal Banjir di Demak Disebut sebagai Isyarat Kemunculan Selat Muria, Ini Kata BRIN

Unggahan tersebut pun memicu perdebatan. Tak sedikit yang menanyakan kebenaran dari kemunculan Selat Muria.

Menanggapi hal itu, Dosen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Salahuddin Husein mengatakan bahwa Selat Muria tidak dapat muncul lagi.

“Tidak (bisa muncul lagi),” kata Salahudin, Rabu (20/3/2024).

Ia menjelaskan, proses geologi berupa erosi Lajur Perbukitan Kendeng dan Lajur Perbukitan Rembang oleh jejaring Sungai Tuntang, Sungai Serang, dan Sungai Juwana masih berlangsung hingga saat ini.

Proses geologi tersebut membawa sedimen yang tinggi hingga menyebabkan garis pantai di pesisir Demak maupun di Juwana, Pati, masih terus bergerak maju.

Salahudin menerangkan, pembentukan selat membutuhkan proses geologis berupa pembentukan cekungan laut (sea-basin subsidence). Proses ini bisa saja memakan waktu hingga jutaan tahun.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU