> >

Berita Kompas 1973: Biaya Rutin Pemeliharaan Istana Bogor dan Cipanas Masing-masing Rp50 Ribu/Bulan

Jawa barat | 5 Januari 2024, 02:00 WIB
Istana Bogor (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Istana Bogor dan Istana Cipanas di Cianjur, Jawa Barat, masih tetap memesona hingga kini. Bahkan masih sering digunakan oleh Presiden Jokowi untuk berbagai keperluan. Rupanya, persoalan pemeliharaan kedua istana itu sudah menjadi sorotan media, terutama Harian Kompas. Seperti edisi 26 Mei 1973 yang menurunkan judul Biaya Rutin Pemeliharaan Istana2 Bogor dan Cipanas Masing2 Rp 50.000/Bulan.

Masih menggunakan ejaan pada waktu itu, berikut isi berita selengkapnya: 

Keindahan Istana Bogor dan Cipanas beserta halamannya, kedua2nya didaerah Jawa Barat, mengesankan anggota2 Komisi II/Anggaran DPR yang hari Kamis meninjau kedua tempat itu dalam rangka penilaian penggunaan anggaran yang disediakan.

Namun yang lebih mengesankan adalah sedikitnya biaya pemeliharaan kedua tempat peristirahatan kepala negara itu, namun dimanfaatkan dengan sebaik2nya. Sehingga kedua istana yang besar dan indah itu dengan halaman masing2 seluas 25 ha itu terpelihara. Biaya rutin pemeliharaan masing2 istana berikut halamannya itu tiap2 bulannya berjumlah Rp 50.000.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Anwar Ibrahim di Istana Bogor Pagi Ini, Bahas Berbagai Isu Termasuk IKN

Ketua Komisi II DPR Suprapto Prajitno menilai pemanfaatan biaya yang disediakan sangat baik, bahkan hampir tidak percaya melihat betapa besar halaman dan gedung indah dengan koleksi seni yang berharga yang menghias ruangan2 istana yang harus dipelihara dan dibersihkan setiap hari.

Perlu ada Tambahan

“Kami merasa bahwa perlu ada tambahan biaya untuk memelihara monumen yang indah dan berharga itu,” demikian wakil2 rakyat.

Para anggota setelah mengadakan peninjauan keliling mengadakan tanya jawab dengan pengurus rumah tangga Istana Bogor, Tatang.

Dengan didampingi kepala Biro Umum Sekretariat Negara, Waroto SH, Tatang mengemukakan kemungkinan2 membuka Istana Bogor yang penuh dengan koleksi, seni milik negara untuk wisatawan dengan memungut biaya masuk, sehingga dapat menambah keuangan yang dapat digunakan untuk ongkos pemeliharaan.

Tatang mengetengahkan bahwa persiapan untuk membuka Istana Bogor sebagai obyek pariwisata sudah lama dilakukan, tetapi berhubung berbagai pertimbangan dan persiapan yang belum selesai, maka sekarang baru diijinkan untuk rombongan2 wisatawan tertentu dengan ijin Sekretariat Negara.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU