> >

Polda Lampung dan Forum Jurnalis Televisi Bina Siswa SMK Jadi Agen Pelopor Perdamaian

Sumatra | 11 November 2023, 09:57 WIB
Anggota Polda Lampung, Iptu Rosali saat melakukan hypnoterasi ke puluhan pelajar SMK BLK Bandar Lampung pada Jumat (10/11/2023). (Sumber: Kompas TV/Roma Afria Idham)

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dan Forum Jurnalis Televisi menggelar pembinaan kepada puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk jadi agen pelopor perdamaian antarpelajar, Jumat (10/11/2023).

Berdasarkan laporan dari Jurnalis Kompas TV Lampung Roma Afria Idham, di dalam gelar pembinaan ini, para siswa melakukan deklarasi sebagai pelopor perdamaian dan diberikan terapi hypnoterapi oleh anggota Polda Lampung Iptu Rosali yang merupakan pakar hipnotis. 

Selain itu, orang tua para siswa juga turut dihadirkan supaya siswa dapat benar-benar komitmen menjadi agen pelopor perdamaian antar pelajar di Kota Bandar Lampung. 

Kepala SMK BLK Bandar Lampung, Riyanto mengatakan, pembinaan tersebut bertujuan agar siswa dapat membedakan hal baik dengan hal buruk agar mereka benar-benar menjadi agen pembawa perdamaian antarpelajar di Kota Bandar Lampung.

"Para siswa diberikan beberapa pencerahan agar nantinya bisa melakukan yang terbaik, bisa memilih mana yang baik dan yang buruk. Kalau itu hal yang tidak baik, tidak dilakukan," katanya saat memberikan sambutan, Jumat (10/11/2023). 

Baca Juga: KPK Bawa 3 Koper dan 1 Kardus Usai Geledah Rumah Ketua Komisi IV DPR RI Sudin di Depok

Sementara itu, Kapolsek Sukarame Kompol Warsito mengaku sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh SMK BLK Bandar Lampung yang menjadikan para siswanya agen pelopor perdamaian antarpelajar. 

Menurutnya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembinaan terhadap para siswa supaya dapat menolak segala bentuk aksi kekerasan dan tawuran.

"Dari kehidupan keluarga dulu. Ini rata-rata kurang komunikasi antara anak dan orangtua, kurang perhatian. Sebenarnya mereka secara ilmu agama ada yang menguasai, tapi karena kurang komunikasi, ilmu agama itu tidak dilaksanakan," ujarnya. 

Ia lantas menekankan pentingnya ilmu agama, perhatian keluarga, serta pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU