> >

Taman Sari Yogyakarta: Tempat Berlindung dan Saksi Kesetiaan Raja, Karya Orang Portugis

Jawa tengah dan diy | 19 Agustus 2023, 02:30 WIB
SUMUR GUMULING. Seorang pengunjung berpose di Sumur Gumuling, salah satu bangunan di kawasan Taman Sari Yogyakarta. (Sumber: Kurniawan Eka Mulyana)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Taman Sari merupakan salah satu peninggalan sejarah yang kini menjadi objek wisata di Yogyakarta. Kompleks Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I sebagai tanda penghargaan atas jasa permaisuri pada 1765.

Sebab, sang permaisuri telah banyak turut menderita kala Hamengku Buwono I melakukan peperangan Giyanti. Pembangunan Taman Sari baru benar-benar selesai pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II pada 1812.

Taman Sari juga kerap disebut sebagai kebun istana Keraton Yogyakarta. Mulanya, kebun ini memiliki luas hingga 10 hektare yang terdiri dari 57 bangunan

Baca Juga: Daur Ulang Sampah, Perajin Yogyakarta Buat Kain Batik Raksasa Bermotif Garuda Pancasila

Melansir laman budaya.jogjaprov.go.id, nama Taman Sari diartikan sebagai suatu taman yang sangat indah dan memesona. Seperti namanya, bangunan cagar budaya ini difungsikan sebagai taman air yang berada di dalam sebuah benteng.

Desain bangunan Taman Sari digagas oleh Raja Keraton Yogyakarta kala itu. Kemudian dikerjakan seorang berkebangsaan Portugis yang dikenal sebagai Demang Tegis.

Hasilnya, bangunan bersejarah ini memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat. Namun makna simbolis unsur budaya Jawa juga tetap dipertahankan.

Taman Sari menjadi tempat rekreasi dan peristirahatan bagi Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, dan kerabatnya. Tak heran, Taman Sari memiliki beberapa area, diantaranya kolam pemandian, tempat ganti pakaian, taman-taman, dan ruangan untuk menari.

Kompleks Taman Sari uga berfungsi sebagai lokasi pertahanan, sehingga dilengkapi lorong-lorong bawah tanah hingga dapur. Sumber air yang mengairi kompleks Taman Sari diambil dari Sungai Winongo, yang mengalir di sebelah barat Taman Sari.  

Dikutip dari laman kratonjogja.id, Sultan dan keluarganya dapat menyelamatkan diri lewat jalan bawah tanah di Taman Sari. Kemudian saat sudah berada dalam keadaan aman pintu air akan dibuka, sehingga air akan mengaliri jalan tersebut dan menenggelamkan musuh-musuh yang mengejar.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU