> >

Sikap Tersangka Pembunuh Mahasiswa UI Disebut Berubah dalam Dua Bulan Terakhir, Lebih Pendiam

Jabodetabek | 8 Agustus 2023, 17:06 WIB
Altafasalya Ardnika Basya atau AAB (23), tersangka pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan atau MNZ (19), dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023). (Sumber: Tangkapan layar video KOMPAS TV)

DEPOK, KOMPAS.TV - Teman satu kontrakan tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Altafasalya Ardnika Basya (23), mengungkapkan perubahan sikap pelaku dalam dua bulan terakhir.

Teman kontrakan Altafasalya (Altaf), Adha Amin Akbar (23), mengungkapkan bahwa sikap pelaku yang biasanya sering mengobrol tentang aktivitasnya, berubah menjadi lebih pendiam.

Akbar mengatakan, biasanya Altaf kerap menceritakan kegiatannya kepada teman-teman kontrakannya.

"Kalau dari obrolan untuk dua bulan belakangan ini memang jarang ngobrol, dia nggak kayak dulu, aktif ngobrol kegiatan dia," ungkap Akbar, Senin (7/8/2023).

Akbar mengaku seolah-olah mendapatkan jawaban atas kegelisahan Altaf usai terungkapnya kasus pembunuhan mahasiswa UI bernama Muhammad Naufal Zidan (19).

Tersangka yang merupakan senior korban di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia UI itu diketahui memendam permasalahan finansial.

Akbar sebelumnya kerap mendengar Altaf mengeluh tentang investasi kripto kepada teman-teman satu kontrakannya.

Baca Juga: Kebiasaan Tersangka Pembunuh Mahasiswa UI Usai Pulang Kuliah Diungkap Teman, Sering Cek Ini

Ia tak tahu persis sejak kapan Altaf memainkan trading kripto tersebut, namun tersangka kerap menebak-nebak arah grafik dari investasi yang ia jalankan itu.

"Dia sempat mention, itu kan kayak tebak-tebakan lah ya, jadi harus nebak kapan naik, kapan turun. Mungkin gitu sih yang saya tahu gimana cara kehilangan uangnya," ujarnya.

Usai mengalami kerugian finansial, Altaf disebut sering mencari pinjaman dana.

Akbar mengatakan, selain mengeluh kesulitan mencari pinjaman dana, temannya itu sempat kesulitan membayar kontrakan.

"Dia sempat mengeluh susahnya mencari pinjaman untuk mengganti kerugian dengan nominal besar," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU